Langgam.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong penanaman Pohon Pinago di pinggir pantai. Beringin pantai yang ditinjau Kepala BNPB Letjen Doni Monardo pada November 2019 lalu, mulai akan ditanam di Pantai Pariaman pada Rabu (9/9/2020).
Kalaksa BPBD Kota Pariaman Azman mengatakan, BNPB berencana menanam seribu pohon pinago di kawasan Pantai Pariaman tepatnya dekat Mesjid Terapung Desa Pauh Barat, Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman. Pada Rabu, Deputi BNPB akan memulai dengan menanam 20 bibit. "Target penanam pertama adalah sebanyak 20 bibit pohon dari Dinas Pertanian Kota Pariaman," katanya, sebagaimana dirilis situs resmi Pemko Pariaman, Senin (7/9/2020).
Azman mengungkapkan, direncanakan penanam bibit pinago tersebut dilakukan mulai Rabu pagi. "Tapi kita masih menunggu koordinasi dari BNPB pusat dan menyesuaikan jadwal dari Deputi tersebut,“ ujarnya.
Azman menjelaskan, program penanaman 1000 pohon pinago ini merupakan realisasi hasil kunjungan Kepala BNPB Pusat, Doni Monardo pada tahun 2019 lalu. Ia berharap program ini sangat berguna bagi Kota Pariaman yang memiliki garis pantai sepanjang 12 kilometer.
“Mudah-mudahan penanaman seribu pohon ini tidak hanya menjadi seremonial belaka. Lebih dari itu tugas kita bersama untuk merawatnya. Kita berharap kelak pohon pinago ini tumbuh besar dan dapat menjadi pelindung bagi anak keturunan kita dari mengurangi dampak bencana gelombang besar atau tsunami," tutur Azman.
Sebelumnya, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, mengunjungi tempat tumbuhnya pohon Pinago, di Desa Ampalu Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman yang berumur ratusan tahun, pada Kamis (7/11/2019). Kunjungan tersebut dilaksanakan sebagai sebuah langkah untuk melestarikan ekosistem tumbuhan Pinago yang merupakan salah satu solusi penyelamat garis pantai di sepanjang pantai barat Pulau Sumatra, khususnya Kota Pariamana yang belakangan ini sudah mulai terkikis oleh gelombang air laut.
Saat itu, Doni mengatakan, langkah permanen yang harus dilakukan adalah dengan cara menggabungkan infrastruktur buatan seperti batu pemecah ombak dengan infrastruktur alami menumbuhkan kembali tanaman tertentu di sepanjang garis pantai.
“Tumbuhan Pinago ini salah satu solusinya, tumbuhan ini dinilai efektif menangkal abrasi air laut karena memiliki akar yang kuat dan pohon yang kokoh serta dapat tumbuh ratusan tahun, disamping pohon cemara udang”, ujarnya.
Kepada masyarakat dan pemerintah daerah Doni meminta agar tumbuhan ini dilestarikan dan dikembang biakkan agar menjadi solusi dalam penanggulangan abrasi pantai di Kota Pariaman, karena selama ini kita kenal pantai Pariaman sangat indah dan menjadi destinasi wisata di pulau Sumatera.
“Kita akan bawa biji pinago ini ke Jakarta, kita akan kembang biakkan dan akan dibagikan ke seluruh wilayah yang terancam abrasi pantai di Indonesia”, kata Doni Monardo. (*/SS)