Langgam.id - Puluhan orang diperkirakan kontak erat dalam peristiwa buka paksa peti jenazah pasien corona (covid-19) di Kenagarian Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Senin (24/8) malam.
Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota masih melakukan tracking terhadap orang yang disinyalir kontak erat saat insiden buka paksa peti jenazah pasien positif corona.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota, Tien Septino mengatakan, data sementara warga yang diduga kontak erat puluhan orang. Proses tracking sampai saat ini masih terus berjalan.
"Saat pembukaan peti jenazah, sekarang sedang proses tracking. Data kami dapat belum pasti, lebih 20 orang. Tapi itu data belum pasti, sedang proses," kata Tien kepada langgam.id, Rabu (26/8/2020).
Ia menyebutkan, warga yang diduga kontak erat dengan jenazah dilakukan swab tes. Namun untuk total warga yang telah mengikuti swab tes yang berlangsung di kantor kenagarian setempat belum diketahui.
"Tes swab di Kantor Nagari sedang berlangsung. Total belum pasti, karena masih sedang berlangsung. Tracking dapat langsung swab," ujarnya.
Sebelumnya, peristiwa pembukaan paksa peti jenazah itu terjadi pada Senin (24/8/2020) malam. Bahkan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan yang berdialog dan memberikan pemahaman kepada masyarakat diusir. Begitupun terhadap petugas yang akan melakukan pemakaman sesuai protap protokol covid-19.
Ferizal menyebutkan, warganya itu dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi. Sebelumnya, pada Jumat (21/8/2020), pasien telah dinyatakan positif covid-19.
"Dari RSUD Adnaan WD Payakumbuh almarhum dirujuk ke RSAM Bukittinggi. Meninggalnya pukul 18.00 WIB hari Senin. Kesepakatan dengan istri almarhum, telah dilakukan penanganan jenazah sesuai protap covid-19," ujarnya.
Saat dibawa ke kampung halaman, masyarakat berkumpul menyambut jenazah. Terjadi perdebatan antara warga dan unsur Muspida setempat. Ferizal mengungkapkan, dirinya kemudian mendapat telepon dari pihak kepolisian.
"Saya dikontak pihak polres, saya hadir dan diskusi jenazah kemudian datang. Saat itulah masyarakat mendesak untuk melihat jenazah dengan membuka peti dan plastik yang membungkus jenazah," katanya. (Irwanda/Osh)