Langgam.id – Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah mengajak masyarakat lebih bijak berbelanja saat bulan Ramadan, sebagai bentuk dukungan upaya pengendalian inflasi daerah itu.
Ia mengatakan momen Ramadan kerap kali diikuti dengan naiknya harga – harga kebutuhan pokok. Sejalan pula dengan kebiasaan masyarakat yang menambah stok bahan pokok untuk kebutuhan saat puasa.
“Kami ajak masyarakat untuk belanja secara bijak. Belanja secukupnya saja, cara itu salah satu upaya untuk menekan angka inflasi,” ujarnya, Senin (22/4/2019).
Menurutnya, selama ini harga – harga kebutuhan pokok selalu meningkat saat jelang Ramadan dan Lebaran, sehingga berkontribusi meningkatkan laju inflasi daerah itu.
Apalagi, kebutuhan pokok untuk Ramadan di daerah itu, seperti cabai merah, bawang merah, beras, daging, dan kebutuhan lainnya masih didatangkan dari daerah luar. Maka, sesuai hukum pasar, ketika permintaan tinggi harga pun ikut meningkat.
“Kebutuhan pokok dan komoditas di Padang ini hampir 70 persennya masih berasal dari daerah lain di Sumbar maupun dari luar Sumbar. Hanya sekitar 30 persen saja yang bisa diproduksi di Padang,” paparnya.
Untuk itu, Mahyeldi kembali mengingatkan masyarakat untuk membeli komoditas pokok dan barang lainnya sesuai dengan kebutuhan saja bukan karena keinginan.
Adapun, Pemko Padang meningkatkan koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna memastikan inflasi selama Ramadan lebih stabil dan harga – harga di pasaran juga terkendali.
“Untuk itu koordinasi semua pihak sangat diperlukan untuk memastikan kelancaran distribusi dan pengawasan harga – harga di pasaran,” ujarnya.
Mahyeldi mengatakan Pemko Padang bersama Bulog, Bank Indonesia, dan beberapa pihak lainnya akan menggelar operasi pasar untuk membantu masyarakat kalangan menengah ke bawah mendapatkan harga kebutuhan pokok dengan lebih murah, dan upaya stabilitas harga guna menekan inflasi.
Selain itu, pemerintah setempat dan Baznas Kota Padang juga menyiapkan voucher Ramadan bagi 35.000 rumah tangga miskin untuk meringankan beban kebutuhan pokok di bulan Ramadan dan Lebaran.
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Kota Padang bulan lalu atau Maret 2019 sebesar 0,33 persen, dengan inflasi tahun kalender 0,13 persen dan inflasi year on year (yoy) atau dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,01 persen.
Inflasi Kota Padang dominan berasal dari pengeluaran kelompok pendidikan, olahraga dan rekreasi. Namun, secara umum seluruh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga sepanjang bulan lalu.