PKS Pastikan Usung Kader di Pilkada Solok, Nosa Ekananda: Keputusan Pekan Depan

Ketua DPD PKS Kabupaten Solok, Nosa Ekananda. (Foto: Istimewa)

Ketua DPD PKS Kabupaten Solok, Nosa Ekananda. (Foto: Istimewa)

Langgam.id - Pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati di Pilkada serentak tahun ini sudah kian dekat. Sesuai jadwal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran mulai tanggal 4 September 2020.

Hingga kini, belum satu pun bakal calon bupati dan wakil bupati Solok yang resmi diumumkan berpasangan dan diusung oleh partai politik. Seperti diketahui, syarat mengusung calon di Kabupaten Solok harus mengantongi dukungan 7 kursi dan tidak satu pun partai di daerah tersebut bisa mengusung sendirian tanpa berkoalisi.

Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Solok, Nosa Ekananda mengatakan, pihaknya terus menjalin komunikasi politik dengan semua bakal calon. Seperti dengan Nofi Candra, Epyardi Asda, Desra Ediwan Anantanur, Yulfadri Nurdin dan sebagainya.

Namun, kata Nosa, PKS sampai hari ini masih komit akan mengusung kader sendiri di Pilkada yang rencananya berlangsung 9 Desember 2020. "Sampai kini kami usahakan kader maju. Baik yang di Solok atau pun di luar. Bukan simpatisan pastinya," katanya kepada langgam.id, Selasa (18/8/2020).

Nosa sendiri tidak menampik bahwa dirinya diberikan ruang PKS yang kini memiliki 4 kursi di DPRD Kabupaten Solok untuk maju di Pilkada. Namun, melihat kondisi hari ini, dia berkesimpulan untuk menahan diri dan memberikan kesempatan kepada kader yang memiliki kapasitas untuk memimpin daerah beras ternama.

Menurut Nosa, nama kader yang berpotensi besar diusung adalah Dr. Adly. Dia mengganggap Adli memiliki kapasitas untuk memimpin Kabupaten Solok. Apalagi, tokoh muda itu berpengalaman mengurus BUMD di Jawa Barat selama 10 tahun. PKS sendiri juga berfikir realitis, yakni mengincar kursi wakil bupati.

"Pemimpin ini diciptakan, bukan datang langsung bisa, layak. Memang harus bertahap," kata anggota DPRD Kabupaten Solok itu.

Nosa menilai, tokoh-tokoh muda dan pendatang baru berkapasitas harus diberi ruang untuk berkontribusi ke daerah. "Kalau tidak sekarang, kapan lagi. Makanya mereka (tokoh-tokoh muda harus diberi ruang dan kesempatan," katanya.

Di sisi lain, Nosa memastikan telah mengantongi nama kader yang akan diusung di Pilkada Kabupaten Solok. Namun, dia masih enggan membocorkan nama tersebut. "Keputusannya pekan depan. Sudah ada nama," katanya. (ICA)

Baca Juga

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) berhasil terperangkap dalam kandang jebak yang dipasang oleh Tim BKSDA Sumbar d
Sempat Buat Warga Khawatir, Akhirnya Harimau Sumatra Masuk Perangkap di Solok
PKS tidak menunjuk Irsyad Syafar sebagai ketua DPRD Sumbar periode 2024-2029. Namun PKS menunjuk Muhidi sebagai ketua DPRD Sumbar.
Bukan Irsyad Syafar, Ini Penjelasan PKS Soal Penunjukan Muhidi Jadi Ketua DPRD Sumbar
Jumlah korban longsor tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, bertambah.Berdasarkan data dari Basarnas Padang
Update Longsor Tambang Emas Ilegal Solok: Total 25 Orang, Meninggal 12
BPBD Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), meralat jumlah korban tertimbun longsoran di lokasi tambang emas ilegal adalah 22 orang
BPBD Solok Ralat Data Korban Longsor Tambang Emas Ilegal: Total 22 Orang, Meninggal 11
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Bencana tanah longsor melanda bekas galian tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok,
Kronologi Longsor Tambang Emas Ilegal di Solok