Langgam.id - Dinas Pariwisata Sumatra Barat kembali menggelar Sumbar Film Festival (Surfival). Festival kali ini membuka kesempatan kepada film maker seluruh Indonesia untuk membuat film tentang Sumatra Barat.
“Sejak tiga tahun penyelenggaraan, baru tahun keempat kita bisa melebarkan jangkauan peserta. Ini yang membuat Surfival tahun ini berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya," kata Direktur Festival Derliati dalam siaran pers, Jumat (12/4/2019).
Sufival yang sudah digelar sejak 2016, kali ini mengangkat tagline “Meminang Nusantara”. "Kami mengundang pada film maker seluruh Indonesia untuk mengirimkan film menceritakan Sumatra Barat” ujar Derliati.
Tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, Surfival tahun ini tetap pada dua kategori yaitu kategori umum dan pelajar.
Pada kategori pelajar dibuka untuk seluruh pelajar se-Sumatra dengan genre fiksi yang akan memperebutkan dua kategori juara yaitu ide terbaik dan pilihan juri dengan durasi film 5-15 menit. Pada kategori umum dibuka untuk film maker seluruh Indonesia dengan genre fiksi dan dokumenter yang akan memperebutkan dua kategori juara pada setiap genre yaitu ide terbaik dan pilihan juri dengan durasi film 15-30 menit.
Derliati kepala bidang bagian Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat itu juga menambahkan, Surfival merupakan kegiatan tahunan Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat bagi sineas-sineas muda untuk berkarya dengan mengangkat pariwisata Sumatera Barat.
Ada delapan pilihan tema yaitu kuliner, seni budaya, kerajinan, fashion, permainan tradisi, arsitektur dan alam.
Mengawali agenda pertama, Kota Solok yang pertama didatangi roadshow Sumbar Film Festival, 6 April 2019 lalu yang bertempat di Agrowisata Sawah, Solok. Hadir sebagai narasumber pada kegiatan roadshow tersebut yaitu, S. Metron Madison dari Lembaga Kebudayaan Ranah dan Donny Eros dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
Narasumber menjelaskan Surfival adalah kompetisi film pariwisata. “Yang membedakannya dengan festival film lain adalah Surfival ini adalah festival film pariwisata. Ingat, bukan film pemandangan, ada delapan subsektor pariwisata yang bisa diangkat,” ungkap Kurator Acara S Metron Masdison.
Roadshow Surfival selanjutnya akan diadakan pada tanggal 13 April 2019 di Lubuk Sikaping, Pasaman. Dengan narasumber yang sama dengan Kota Solok. Sebelum pemaparan dari narasumber mengenai Surfival, akan diadakan pemuatan film pemenang dari tahun sebelumnya.
Selain roadshow, agenda Surfival tahun ini, kompetisi, screening, malam anugrah, dan distribusi.
Surfival 2019 mulai membuka penerimaan film pada tanggal 13 April s/d 20 Juli 2019. Kemudian film yang masuk akan dikurasi terlebih dahulu sebelum dilakukan penjurian. Puncak dari Surfival 2019 berada pada malam anugrah yang akan berlangsung bulan Agustus nanti. (*/SS)