Langgam.id - Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) menilai salah seorang lakon Sumatra Barat di masa revolusi, Chatib Sulaiman, memenuhi syarat untuk menjadi pahlawan nasional.
Menurut Ketua Tim TP2GP Andi Achdian, sementara ini Chatib Sulaiman secara umum telah memenuhi syarat sebagai pahlawan nasional.
"Tujuan kami datang ke Kota Padang Panjang dan Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai tim verifikasi lapangan TP2GP yang terdiri dari 3 orang melakukan verifikasi lapangan untuk pemenuhan syarat dalam menentukan gelar pahlawan nasional Chatib Sulaiman,” kata Andi Achdian.
Kedatangan Andi bersama kolega setimnya, untuk melakukan cek lapangan (verifikasi) terhadap data yang disampaikan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia dalam pengusulan Chatib Sulaiman sebagai pahlawan, beberapa waktu lalu.
Setelah menerima data yang diberikan oleh Pemko Padang Panjang TP2GP melakukan verifikasi lapangan ke Kota Padang Panjang dan Kabupaten Lima Puluh Kota terkait kebenaran data yang telah diberikan tersebut, Jum'at (24/7).
Tim TP2GP yang terdiri dari Ketua Tim, Andi Achdian, Analis Pemberdayaan Sosial pada Kementerian Sosial Republik Indonesia, Deasy Rengkehati, dan PPNPN dit. K2KRS, Nandi Prasetyo didampingi, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatea Barat yang diwakili Kasi Kepahlawanan, Embun Dini, Kepala Dinas Sosial PPKBP3A Kota Padang Panjang, Osman Bin Nur, beserta rombongan mengunjungi beberapa objek yang dilampirkan dalam bahan pengusulan gelar pahlawan nasional Chatib Sulaiman seperti SD Merapi, Jln. Chatib Sulaiman di Pasar Pusat Padang Panjang, Gor Chatib Sulaiman dan pemakaman di Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Nagari Situjuah Batua, Kabupaten Limapuluh Kota.
“Kita hanya mengecek lapangan, data yang diinformasikan kepada TP2GP terbukti dan lengkap sebagai syarat untuk pahlawan nasional,” kata Andi, sebagaimana dicuplik dari laman Facebook Humas Kominfo Padang Panjang.
Setelah pengecekan ini, lanjutnya, nanti tingkat pusat akan memberikan keputusan. Kemudian, Presiden yang akan menentukan dari 13 calon yang telah diusulkan ke Kementerian Sosial untuk diberikan gelar pahlawan nasional pada tahun ini.
“Perkiraannya mungkin di bulan November pada momen peringatan hari pahlawan nanti akan diumumkan hasilnya lolos atau tidaknya pengusulan Chatib Sulaiman sebagai Pahlawan Nasional, ” ucapnya.
Chatib Sulaiman sendiri merupakan Ketua Markas Pertahanan Rakyat Daerah yang gugur dalam "Peristiwa Situjuah".
Peristiwa ini terjadi di Lurah Kincia, Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat dan dikenang sebagai "Peristiwa Situjuah". Tepatnya pada tanggal 15 Januari 1949, dimana puluhan orang pejuang yang terdiri dari beberapa pimpinan dan puluhan anggota pasukan Barisan Pengawal Negeri dan Kota (BPNK) tewas seketika diberondong tembakan oleh pihak penjajah Belanda.
Dimana pada malam sebelumnya pada 14 Januari 1949 para pejuang tersebut mengadakan rapat untuk membahas strategi dalam menghadapi agresi yang dilakukan pihak Belanda yang dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II.
Rapat itu atas instruksi Gubernur Militer Sumatera Tengah Sutan Mohammad Rasjid dan dipimpin oleh Chatib Sulaiman selaku Ketua Markas Pertahanan Rakyat Daerah. Selain itu rapat juga diikuti oleh beberapa orang pimpinan pejuang lainnya, diantaranya Arisun Sutan Alamsyah (Bupati Militer Lima Puluh Kota), Letnan Kolonel Munir Latief, Mayor Zainuddin, Kapten Tantawi, Lettu Azinar, Letda Syamsul Bahri serta 69 orang pasukan Barisan Pengawal Negeri dan Kota (BPNK).
Subuh hari setelah beristirahat seusai rapat, ketika hendak melaksanakan shalat subuh tiba-tiba mereka diserang oleh pihak Belanda. Para pimpinan pejuang yang ikut menghadiri rapat tersebut beserta puluhan pejuang lainnya-pun gugur seketika. (Osh)