Langgam.id - Proses evakuasi harimau sumatra yang masuk perangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) di Korong Surantih Koto Buruak, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, berlangsung sekitar lima jam.
Evakuasi sempat menyulitkan petugas karena warga turut memadati lokasi. Satwa langka ini diketahui masuk perangkap pada Senin (13/7/2020) sekitar pukul 09.00 WIB. Petugas bahkan sempat menghentikan sementara proses evakuasi. Sebab, tindakan warga dinilai sangat berbahaya dan bisa mengancam keselamatan mereka.
Apalagi, bius yang ditembakkan kepada satwa ini tidak berlangsung lama. Sehingga petugas harus cepat-cepat memindahkannya dari dalam perangkap ke kandang khusus untuk evakuasi.
Di sela-sela menunggu warga bubar, ternyata ada seorang pria yang mencoba mengambil kumis harimau sumatera. Pria tersebut sebelumnya mengaku sebagai wartawan, karena membawa sebuah kamera.
Beruntung tindakan pria itu diketahui salah seorang petugas. Pria yang tidak diketahui identitasnya itu kemudian menjauhi perangkap dan petugas mengamankannya.
Baca juga : Harimau Sumatra Masuk Perangkap BKSDA di Padang Pariaman Usai Terkam Ternak Warga
Kepada petugas, ia mengaku bahwa seorang wartawan. Namun saat ditanya identitas, pria itu tidak mampu memperlihatkan. Akhirnya, ia pun mengakui hanya seorang YouTuber.
"Tidak ada saya ambil pak. Enggak ada, periksa. Saya hanya YouTuber," kata pria itu kepada petugas.
Aksi pria ini sempat membuat geram petugas. Sebab, dalam kondisi petugas sedang susah bekerja, dia sempat-sempatnya mengambil kesempatan.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Sumbar, Eka Damayanti membenarkan adanya upaya pencurian kumis harimau itu. Tindakan itu tentu sangat melanggar hukum dan membahayakan.
"Padahal kondisi sangat sulit situasinya, kami kira tadi itu (pria) dari salah satu media. Rupanya, penyusup. Tapi sudah diamankan oleh teman-teman," kata Eka kepada langgam.id di lokasi.
Eka belum bisa memastikan apakah pria itu berhasil mencuri kumis harimau. Pihaknya akan melihat kondisi kesehatan dan memeriksa tubuh satwa nantinya.
"Ini tentu tindakan yang melanggar hukum. Kumis ini sebetulnya gunanya hanya mitos di tengah masyarakat. Kumis harimau sumatra ini memang selalu menjadi incaran bagi masyarakat," tuturnya.
Baca juga : BKSDA Sumbar Berhasil Evakuasi Harimau Sumatra yang Diperangkap di Padang Pariaman
Sebelumnya, satwa dengan nama latin panthera tigris sumatrae ini masuk ke pemukiman warga dan menerkam tujuh ekor kambing. Atas kejadian ini, BKSDA memasang kamera trap sebanyak empat unit serta satu perangkap.
Upaya BKSDA Sumbar akhirnya berhasil, satwa langka itu masuk perangkap pada Senin (13/7/2020) yang ditemukan warga sekitar pukul 09.00 WIB. (Irwanda/ICA)