Langgam.id - Ruang pendidikan alternatif Rumah Nusantara 74 Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat akan melaksanakan nonton bareng film dokumenter dalam rangka memperingati hari film nasional yang jatuh pada tanggal 30 Maret.
Dalam kegiatan tersebut, Rumah Nusantara akan menayangkan film dokumenter berjudul Lupo-lupo Ingek produksi anak-anak yang bergiat di ruang belajar tersebut.
“Film dokumenter ini merupakan salah-satu hasil dari proses kita di Kelas Dokumentasi Kearsipan yang sudah dijalankan sejak tahun 2017” kata Dori Kurniadi, salah-satu pimpinan di Rumah Nusantara 74 dalam rilis yang diterima oleh Langgam.id.
Dodi menyebutkan, hal itu merupakan salah satu langkah yang dilakukan Rumah Nusantara dalam mendokumentasikan sejarah yang ada di Kabupaten Sijunjung.
Menurut Iqbal Musa, Pendiri Rumah Nusantara 74, Film Lupo-lupo Ingek menceritakan tentang proses islamisasi awal yang terjadi di daerah daratan Minangkabau.
Peradaban Islam yang dahulunya dibawa oleh Syekh Ibrahim merupakan cikal bakal dari berkembangknya Islam di Luhak Nan Tuo, sehingganya kemudian daerah tersebut dikenal dengan sebutan Makkah Darek.
Hal tersebut lama-kelamaan mulai dilupakan oleh masyarakat, banyak yang tidak lagi mengetahui sejarah tersebut, tertutama generasi muda.
"Hal ini lah yang ingin kembali kami ingatkan kepada msyarakat melalui media lfilm dokumenter," kata Wiranti Gusman, salah seorang tim penyutradaraan.
Kegiatan nonton bersama film dokumenter berjudul Lupo-lupo Ingek akan dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2019 di Lapangan Monumen Hari Jadi Kabupaten Sijunjung, Nagari Tanjung Bonai Aur Selatan, Kecamatan Sumpur Kudus, Sijunjung.
Hari Film Nasional diperingati setiap tanggal 30 Maret yang diambil dari hari pertama pengambilan gambar film Darah dan Doa yang disutradarai oleh Usmar Ismail.
Film tersebut dinilai sebagai film lokal pertama yang bercirikan Indonesia, selain itu film ini juga merupakan film pertama yang benar-benar disutradarai oleh orang Indonesia asli yaitu Usmar Ismail, putra kelahiran Bukittinggi.(SR)