Langgam.id - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat menyatakan satu pasien lagi positif covid-19 atau corona virus dari daerah itu kembali dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh sudah mencapai 6 orang.
Lahmuddin Siregar, Kepala Dinas Kesehatan Mentawai yang juga Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 bidang kesehatan di Mentawai mengatakan pasien sembuh tersebut merupakan seorang perempuan usia 19 tahun, yang merupakan kasus transmisi lokal pertama di daerah itu.
"Merupakan kasus transmisi lokal pertama dan adik kandung dari pasien (positif covid-19) pertama di Mentawai," katanya, Minggu (7/6/2020).
Pasien yang sudah dinyatakan sembuh tersebut berasal dari Dusun Pogari, Desa Goiso Oinan, Kecamatan Sipora Utara.
Dengan sembuhnya pasien tersebut, maka total jumlah pasien sembuh di daerah itu sudah mencapai 6 orang. dari 9 kasus Covid-19 di Mentawai.
"Untuk dinyatakan sembuh, hasil swab harus negatif dua kali berturut-turut. Pasien ini baru sembuh, setelah 7 kali dilakukan tes swab," tuturnya.
Ia menambahkan bahwa pasien yang baru sembuh tersebut atau pasien keempat di Mentawai itu telah menjalani perawatan selama 37 hari. Kini yang bersangkutan sudah dipulangkan ke kampung halamannya oleh tim gugus tugas.
Adapun, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai akan melakukan masa transisi kenormalan baru (new normal) hingga 20 Juni mendatang dan tidak memperpanjang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan Mentawai melakukan transisi karena masih harus sosialisasi ke masyarakat dan persiapan lainnya untuk memulai pelaksanaan kenormalan baru.
“Kita maklumi, Mentawai daerah remote. Bupati izin untuk sosialisasi ke desa-desa untuk lebih memerlukan waktu, jarak jauh-jauh,” tuturnya.
Baca juga : Di Atas Rata-Rata Nasional, 54 Persen Pasien Covid-19 Sumbar Dinyatakan Sembuh
Ia menyebutkan, untuk segi jaminan kesehatan sebagai syarat kenormalan baru di Mentawai didukung penuh pemerintah provinsi.
“Engga mungkin buat rumah sakit khusus di Mentawai, dokter spesialis paru tidak ada. Ini semua kita backup, Dinas Kesehatan Sumbar membantu,” pungkasnya. (HF)