Langgam.id - Selama masa pandemi Covid-19 atau wabah virus corona sejak Januari-April 2020, jumlah investor saham di Sumatra Barat masih terus meningkat. Wabah tidak menyurutkan niat masyarakat untuk berinvestasi, malah sebaliknya menjadi peluang untuk mendapatkan saham murah.
Early Saputra, Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatra Barat mengatakan meski di tengah pandemi, minat investor untuk menanamkan uangnya di pasar modal masih tinggi.
Bahkan, sepanjang Januari - April 2020, terjadi penambahan investor baru di Sumbar sebanyak 803 SID (single investor identification), sehingga total jumlah investor saham di daerah itu mencapai 18.304 investor (SID).
"Artiya, minat orang untuk berinvestasi saham masih tinggi. Apalagi dengan kondisi market begini, kesempatan bagi investor untuk mendapatkan saham bagus dengan harga murah," katanya, beberapa waktu lalu.
Dia menyebutkan sebaran investor saham di Sumbar masih didominasi wilayah Kota Padang dengan jumlah sebanyak 8.358 SID, Kabupaten Tanah Datar sebanyak 1.621 SID, Agam 1.121 SID, Kota Bukittinggi sebanyak 980 SID, dan Kota Solok 938 SID, sisanya berasal dari daerah lainnya di Sumbar.
Early meyakini angka itu masih akan meningkat, mengingat semakin mudahnya masyarakat untuk membuka rekening saham melalui Anggota Bursa (perusahaan sekuritas) yang ada di Sumbar, maupun Galeri Investasi BEI yang tersebar di berbagai kampus di daerah itu.
Baca juga : Masa Pandemi Covid-19, Investor Saham Sumbar Terus Bertambah Jadi 18.304 Orang
Adapun, dari jumlah investor saham ber-KTP Sumbar tersebut, nilai transaksi sepanjang bulan April 2020 mencapai Rp428,96 miliar.
Menurutnya, transaksi tersebut cukup tinggi mengingat kondisi pasar yang sedang lesu. Namun, meski masih jelek, Early menilai pasar modal masih sangat stabil. Apalagi, indeks harga saham gabungan (IHSG) terus naik dalam beberapa minggu terakhir.