Didemo Mahasiswa, Rektor UBH: Kalau Tak Selesai, Saya Mundur

Didemo Mahasiswa, Rektor UBH: Kalau Tak Selesai, Saya Mundur

Demonstrasi mahasiswa UBH. (Foto: Rahmadi)

Langgam.id - Seribu lebih mahasiswa Universitas Bung Hatta (UBH) berunjuk rasa di Kampus I UBH Ulak Karang Padang, Selasa, (19/3/2019) pagi.

Peserta unjuk rasa merupakan mahasiswa dari kampus satu, dua, dan tiga UBH. Mahasiswa menuntut penyelesaian berbagai permasalahan yang ada di kampus kepada rektor UBH.

Fajri Indra Pratama, Ketua BEM UBH yang memimpin unjuk rasa menjelaskan beberapa tuntutan mahasiswa UBH. Di antara tuntutan mahasiswa yaitu meminta uang kuliah sistem paket ditiadakan dengan mengembalikan sistem pembayaran uang kuliah per-SKS.

Menurut mahasiswa, sistem paket tidak adil dan merugikan mahasiswa terutama angkatan 16, 17, dan 18. Sistem kuliah paket menjadikan mahasiswa membayar sama semuanya, walau SKS nya sedikit.

Mahasiswa juga menuntut perbaikan fasilitas penunjang perkuliahan seperti mesjid kampus, laboratorium yang memadai, serta wifi kampus. Tuntutan lainnya yaitu adanya transparansi masalah keuangan kegiatan KKN dan wisuda.

Menurut mahasiswa, uang yang dibayarkan tidak jelas penggunaannya, uang KKN dinilai terlalu mahal dengan fasilitas yang tidak sebanding.

Korlap unjuk rasa Fajar Aditya Amri, menambahkan, permasalahan lain yang dituntut agar kampus menghilangkan peraturan membatasi lama kuliah mahasiswa selama delapan semester. Ia khawatir akan banyak mahasiswa yang DO akibat peraturan tersebut.

Ia meminta agar kampus memberi waktu sampai 2020 untuk mahasiswa yang lewat delapan semester untuk menyelesaikan masa studinya.

Mahasiswa meminta rektor menandatangani surat yang menyatakan kesediaan rektor memenuhi semua tuntutan tersebut.

"Kami meminta kampus sepakati hari ini juga, tapi kami berikan waktu satu minggu mengkajinya. Rektor jelas mengatakan akan mundur jika dalam satu minggu tidak ada kejelasan. Tapi bukan itu yang kami inginkan, walau rektor turun tetap penuhi janji kepada kami," kata Fajar.

Rektor UBH Azwar Ananda mengatakan telah mendengarkan semua tuntutan mahasiswa. Ia mengaku tidak keberatan dengan semua tuntutan mahasiswa.

Mengenai masa studi, menurutnya, itu adalah aturan dari kemenristekdikti, sehingga kampus tidak bisa berbuat banyak.

Soal fasilitas, seperti mesjid, ia mengatakan dalam minggu ini akan ditender. Sedangkan laboratorium juga akan segera diperbaiki. Kemudian mengenai pembayaran uang kuliah sistem paket ia mengaku akan mengkaji kembali dengan semua pihak kampus.

Mengenai tuntutan mahasiswa untuk mundur, rektor mengaku siap kalau ia tidak menyelesaikan

"Kita diberikan waktu satu minggu untuk mengkaji semuanya, nanti secara teknis akan dikaji lagi. Kalau tidak dibahas segera dan tidak selesai tentu saya harus mundur. Karena saya sendiri yang menyatakan itu. Tapi kita akan segera membahasnya," katanya. (Rahmadi/HM)

Baca Juga

600 Lulusan UT Padang Diwisuda
600 Lulusan UT Padang Diwisuda
Kepala BNNP Sumbar: Tidak Ada Kampus yang Bebas dari Penyalahgunaan Narkoba
Kepala BNNP Sumbar: Tidak Ada Kampus yang Bebas dari Penyalahgunaan Narkoba
Tingkatkan Tata Kelola Perguruan Tinggi Muhammadiyah, UM Sumatera Barat Bertekad Jadi Universitas Unggul
Tingkatkan Tata Kelola Perguruan Tinggi Muhammadiyah, UM Sumatera Barat Bertekad Jadi Universitas Unggul
Universitas Negeri Padang (UNP) sudah membuka dan menerima mahasiswa baru pada delapan program studi (prodi) baik di jenjang di S1 (sarjana)
8 Program Studi Baru UNP Sudah Terima Mahasiswa pada 2024
Tradisi Malamang di Pariaman
Tradisi Mauluik di Pariaman: Memperkuat Nilai Agama dan Sosial
Cegah Kekerasan Seksual, Tim PKM-RSH UNP Kenalkan Penggunaan Aplikasi SAM Kids di 2 Sekolah
Cegah Kekerasan Seksual, Tim PKM-RSH UNP Kenalkan Penggunaan Aplikasi SAM Kids di 2 Sekolah