Langgam.id - Ragam sate masakan Minang dari 18 gerobak meramaikan Car Free Day, di Jalan Khatib Sulaiman, Padang, Ahad (17/3/2019).
Para pedagang sate yang diberi tempat berjualan di halaman Kantor Dinas Perdagangan tersebut, yakni Sate Kuah Labu, Sate Taichan Padeh, Sate Padeh Afw, Sate Sinar Muda, Sate KMS Permindo, Sate Danguang-Danguang, Sate Padeh Batusangkar, Sate Rima dan Sate KMS Patimura.
Selain itu, juga Sate Mega, Sate Awak, Sate Bundo Ampang, Sate Family Kalawi, Sate Taichan Nuna, Sate VJM, Sate Ajo Surau Balai, Sate Ajo Pampangan dan Sate Mak Uncu.
"Ini sebagai bentuk pengembalian kepercayaan masyarakat terhadap kuliner Kota Padang, terutama sate. Setelah peristiwa tertangkapnya penjual sate daging babi di daerah Simpang Aru, Januari lalu," kata Sekretaris Dinas Perdagangan Kota Padang Jasman.
Khusus di lokasi ini, menurutnya, tiap Ahad sejak pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB, satu porsi sate dipatok seharga Rp10 ribu.
Jasman mengatakan, setiap minggu tersebut, Dinas Perdagangan Kota Padang akan menyediakan lapak bagi pedagang di halaman kantor mereka. "Kita menyediakan tenda, bangku, meja dan musik orgen," ujar Jasman.
Pedagang dibebaskan dari biaya apapun. "Semua fasilitas ini, kita berikan secara gratis, bahkan tidak ada biaya kebersihan" lanjutnya.
Mengenai kebersihan Jasman menuturkan agar pedagang dan pengunjung sama- sama menjaga kebersihan. "Setiap pedagang menyediakam tempat sampah dan mengajak pengunjung untuk menjaga kebersihan," katanya.
"Tidak hanya di sini saja, nantinya kita juga akan buka lokasi untuk pedagang Kota Padang , khususnya kuliner," ujar Jasman.
Salah seorang pedagang sate Nila menuturkan, pembeli di lokasi tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan lokasi jualan di Gedung Olah Raga (GOR) Agus Salim.
"Orang yang lalu lalang ramai, tapi tidak terlalu banyak yang mampir untuk makan sate," Kata Nila yang sehari-hari berjualan sate di kawasan Pantai Padang.
Salah seorang pembeli sate Putra mengaku bingung dalam memilih sate yang akan ia beli. "Jenis satenya beragam, jadinya saya bingung mau beli yang mana," katanya.
Menurutnya, hal ini sangat bagus dalam mempromosikan kuliner Kota Padang. "Dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat," ujar mahasiswa Universitas Andalas asal Riau itu. (Miftahul Jannah/HM)