Langgam.id - Tidak seperti pasar pusat pertokoan Payakumbuh yang ditutup mulai Senin (4/5/2020), Pemerintah belum berencana menutup Pasar Ibuh. Demikian disampaikan Wali Kota Riza Falepi yang juga ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Payakumbuh.
“Pasar Ibuah adalah pasar sembako, kita usahakan tidak ditutup,” kata Riza Falepi, menjawab wartawan, sebagaimana dilansir situs resmi Pemko Payakumbuh.
Kepala Bidang Pasar Dinas Koperasi Dan UKM Arnel mengatakan, Pasar Ibuh menyediakan kebutuhan pokok, menurut aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak boleh ditutup.
“Sebagai pasar tradisional berstandar Nasional, di Pasar Ibuh telah diterapkan aturan ketat selama pandemi Corona. Untuk menjaga pasar tetap aman dari Covid-19 kita tetap melaksanakan wajib masker bila masuk area pasar, menyediakan tempat cuci tangan. Kita akan melakukan pengukuran suhu tubuh di pintu masuk pasar kepada pengunjung dan pedagang yang berada di dalam pasar,” ujar Arnel.
Sedangkan untuk pusat pertokoan yang ditutup akan dilakukan penyemprotan total dengan desinfektan.
“Semoga pasar pusat pertokoan kembali steril dari Covid-19, kita berharap masyarakat dapat maklum dan patuh dengan kebijakan pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” katanya.
Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3) mengajukan permohonan untuk melakukan penyemprotan disinfektan sekaligus membuat edaran penutupan pasar secara menyeluruh sampai tanggal 10 Mei 2020.
“Benar, kita mengajukan permohonan kepada Pemko agar menutup pasar. Kita menyerahkan kepada Pemko bagaimana yang terbaiknya. Karena kita tidak ingin Corona menyebar lebih jauh di area pasar. Untuk sementara lebih baik ditutup selama seminggu kedepan,” kata Yusra Maiza, pengurus IP3.
Dijelaskan Yusra Maiza, penutupan pasar ini dilakukan setelah adanya 6 pelaku pasar (warga dan pedagang) yang ditemukan positif Corona. Mereka semua diduga satu klaster dengan pasien positif pertama.
Pemko segera menanggapi itu, dengan mengeluarkan edaran menutup sejumlah titik pasar. (*/SS)