Langgam.id- Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang Sumatra Barat Akmal Mukriady Hanif mengatakan, Pemprov Sumbar mesti serius memutus penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Karena jumlah kasus yang meningkat secara eksponensial, kita juga harus mewaspadai kemungkinan second wave atau gelombang kedua seperti yang dialami Wuhan Cina saat ini," ujarnya kepada langgam.id Jumat (10/05/2020).
Akmal Hanif yang akrab disapa Edy ini menyebutkan, orang-orang yang memiliki imunitas sangat baik, sebenarnya bisa menjadi penyebar maut.
Sebab, kata dia, mereka tidak menyadari dirinya terpapar corona. Mereka tidak memiliki gejala karena imunitasnya baik.
"Orang-orang seperti inilah yang disebut dengan Orang Tanpa Gejala (OTG)," ujarnya.
Ia mengatakan, OTG yang terinfeksi ini tanpa sadar bisa memaparkan virus ke orang lain. Misalkan dengan kontak langsung tanpa jaga jarak, seperti bersalaman dan berpelukkan.
"Memeluk dan bersalam dengan orang tua, istri atau suami, anak dan anggota keluarganya tersebut misalnya. Tapi ternyata memiliki penyakit penyerta atau komorbit seperti jantung, hipertensi, ginjal dan lainnya, maka saat itulah virus yang dibawa OTG tadi ditularkan, dapat berakibat fatal," ujarnya.
Edy mengatakan, rantai penuluran corona mesti diputus dengan cara melaksanakan physical distancing. Jaga jarak, walaupun di rumah. Apabila keluar rumah harus menggunakan masker.
Selama di luar rumah, kata Edy, hindari kerumunan orang dan jangan bersentuhan.
"Sekembalinya dari luar dan sebelum masuk rumah, segera cuci tangan dengan sabun, ganti pakaian yang dipakai dan rendam dalam air sabun, lebih baik lagi jika dilanjutkan dengan mandi," ujarnya.
Edy mengatakan, virus ini baru bisa diatasi dengan antibodi yang sehat. Sebab, belum ditemukan vaksin Covid 19.
Makanya, ia mengimbau masyarakat untuk jaga kesehatan, makanlah makanan yang bergizi, olahraga teratur, berpikir positif, dan tetap waspada terhadap setiap perubahan gejala pada tubuh.
"Sehingga tidak salah apabila ada ungkapan dokter terbaik adalah diri kita sendiri"," ujarnya. (SRP)