Langgam.id - Untuk memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD), Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman memanfaatkan jasa pengrajin Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di daerah itu. APD dijahit sendiri, mengikuti standar kesehatan.
Tim Gugus Tugas penanganan wabah covid-19 sementara memesan 100 set berupa baju dan celana. Pakaian pelindung itu dijahit pelaku UKM, Feri (44 Tahun) di Desa Sungai Sirah, Kecamatan Pariaman Timur.
Feri, yang sehari-hari berprofesi sebagai penjahit tersebut mengaku mendapat pesanan tersebut dari Pemko Pariaman melalui BPBD Kota Pariaman. Ia menyatakan siap membantu menjahit pakaian yang akan digunakan dalam melindungi diri oleh para petugas dalam penanganan wabah covid-19 di Kota Pariaman.
"Kita memesan dan menjahitkan APD ini karena keterbatasan kita dalam membeli APD," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Pariaman Azman, sebagaimana dirilis Kominfo Kota Pariaman, Rabu (1/4/2020).
Bahan, bentuk dan pola APD yang dijahit tersebut, menurutnya, disesuaikan dengan standar aslinya. Biaya jahit dan bahan Rp120 ribu/set.
Selanjutnya, kata Azman lagi, APD ini akan ditempatkan di beberapa titik dalam wilayah Kota Pariaman. Terutama di posko-posko yang berada di perbatasan pintu masuk ke Kota Pariaman sebagai upaya bersiap-siaga jika sewaktu-waktu siap untuk digunakan oleh para petugas kita di Kota Pariaman.
Adapun posko-posko pemeriksaan COVID-19 bagi para perantau maupun pengunjung yang datang ke Kota Pariaman tersebut tersebar di empat titik perbatasan kota. Yakni di Desa Padang Birik-Birik depan kantor Camat Pariaman Utara, Dusun Sampan, Desa Punggung Lading dekat jembatan sampan, Desa Balai Kuraitaji dan Desa Pasir Sunur Kecamatan Pariaman Selatan. (*/SS)