Langgam.id - Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) menyambut baik bantuan internasional COVID-19 dari Tiongkok kepada Indonesia yang tiba pada hari Senin, 23 Maret 2020 dan sebagian telah didistribusikan ke beberapa daerah. Hal ini disampaikan Ketua BKSP DPD RI, Gusti Farid Hasan Aman dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (28/3/2020).
"Kami mengapresiasi bantuan dari Tiongkok sebagai simbol perlunya kerja sama internasional menghadapi COVID-19," kata Gusti Farid, anggota DPD RI dari Provinsi Kalimantan Selatan.
Bantuan Tiongkok tiba di Jakarta dengan menggunakan pesawat militer dari Angkatan Udara RI. Bentuk bantuan antara lain terdiri berupa Alat Pelindung Diri (APD) seperti 7,2 ton protective clothing, 128 kg N95 mask, 110 kg disposable Globes, 700 kg disposable disposable mask, dan 775 kg goggles.
"Bantuan ini menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 perlu diatasi dengan solidaritas internasional, karena telah menjadi ancaman kesehatan publik global yang serius," tambahnya.
Berbagai negara telah melakukan berbagai upaya pencegahan mulai dari kampanye jaga jarak fisik dalam interaksi sosial, uji kesehatan masyarakat, menutup perbatasan untuk wisatawan, hingga karantina wilayah, yang diperkirakan akan mengganggu ekonomi dunia.
"Kami mendukung langkah Indonesia yang mengirimkan bantuan kepada Tiongkok pada saat mereka mengalami ledakan kasus positif Corona bulan Februari 2020 lalu. Kini Tiongkok juga mengirimkan bantuan saat menghadapi bahaya ledakan kasus Corona di wilayah kita," kata Gusti Farid.
Menurut Kementerian Luar Negeri Tiongkok setidaknya terdapat 21 pihak yang membantu Tiongkok pada saat mengganasnya COVID-19 di negara itu, yaitu Korea Selatan, Jepang, Thailand,
Malaysia, Indonesia, Kazakhstan, Pakistan, Jerman, Inggris, Perancis, Hungaria, Belarusia, Turki, Iran, Uni Emirat Arab, Aljazair, Mesir, Australia, Selandia Baru, Trinidad, Tobago,
dan UNICEF.
"Kami berharap bantuan dari Tiongkok tersebut dapat didistribusikan ke berbagai fasilitas kesehatan rujukan di berbagai daerah, karena kita berkejaran dengan waktu untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," tegas Gusti Farid.
Gusti Farid menekankan bahwa BKSP dan DPD RI akan mendukung berbagai upaya kerja sama dan kolaborasi internasional untuk mengendalikan pandemi COVID-19. Penyebaran virus Corona ini telah membuka mata berbagai pihak bahwa ancaman non-militer dapat juga mengancam produktivitas dan daya saing daerah dalam persaingan ekonomi global.
terima kasih pula kepada Pemerintah Korea Selatan dan Singapura dalam pengadaan test kit, Pemerintah Jepang dalam pengadaan obat serta negara-negara lain yang telah membantu Indonesia dalam berbagai aspek.
"Kebutuhan ventilator, test kit, dan APD perlu diantisipasi untuk situasi terburuk COVID-19 di Indonesia, jadi kita memerlukan peralatan mutakhir dari berbagai sumber dengan cepat. COVID-19 ini sangat mengancam produktivitas dan daya saing daerah di Indonesia," kata Gusti Farid mengakhiri pernyataan persnya. (inforial)