Langgam.id - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatra Barat (Sumbar) menerapkan kebijakan pembatasan selektif bagi semua orang yang masuk ke wilayah tersebut. Bagi warga yang tidak memiliki KTP Sawahlunto dilarang masuk.
Kepala Badan Penanggulangan Becana (BPBD) Kota Sawahlunto, Adriyusman menyebutkan, pembatasan masuk ke Sawahlunto mulai diterapkan, Senin (30/3/2020). Hal itu dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan Virus Corona (Covid-19) yang sudah menjadi pandemi di Indonesia.
Warga Kota Sawahlunto yang datang dari luar daerah, katanya, akan diperiksa secara ketat. Lalu, bagi yang bukan warga Kota Arang dipersilahkan untuk kembali ke daerah masing-masing.
"Jadi, memang kita awasi betul, di pos perbatasan kami lihat KTP mereka. Jika bukan warga Sawahlunto dan tidak ada juga urusan yang penting ke Sawahlunto, apalagi suhu tubuhnya juga tidak normal, maka kita suruh untuk kembali ke daerah asal mereka," ujarnya saat dihubungi langgam.id Selasa (31/3/2020).
Ia mengatakan, bagi warga Sawahlunto yang datang dari daerah terjangkit Covid-19 dan tidak sakit atau tidak mengalami gejala Covid-19, diperbolehkan masuk dengan syarat harus menandatangani surat pernyataan bersedia untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.
Kemudian, warga yang sudah menandatangani surat pernyataan, akan diawasi Babinkamtibmas, Babinsa. Linmas Desa atau kelurahan setempat.
Isolasi mandiri bagi warga itu, jelas Adriyusman, mereka tidak diperbolehkan kontak fisik dengan anggota keluarga di rumah ataupun di lingkungan sekitar. Mereka hanya diperbolehkan beraktivitas sendirian di kamar atau tempat yang memang berjarak dan tidak berhubungan langsung dengan keluarga.
Ia menyebutkan, warga yang melanggar aturan, akan dikarantina di lokasi yang telah ditetapkan pemerintah.
"Mohon masyarakat jangan salah menanggapi isolasi mandiri ini. Kita lakukan aturan ini semata-mata untuk kebaikan kita bersama. Sebab, bisa jadi orang yang datang dari luar ini sehat karena metabolisme tubuhnya kuat, namun ada kemungkinan dia membawa virus Corona tersebut," katanya.
Sementara, untuk pos pengawasan orang masuk di perbatasan Sawahlunto terus berlangsung dan semakin diperketat sesuai dengan SOP Pembatasan Selektif yang telah ditetapkan. (Rahmadi/ZE)