Langgam.id - PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang BIM (Bandara Internasional Minangkabau) menegaskan tidak berwenang menutup BIM. Hal ini merespons munculnya wacana penutupan sementara BIM seperti ditiupkan Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah.
Eksekutif General Manager (EGM) PT AP II Cabang BIM Yos Suwagiyono mengatakan, terkait wacana penutupan bandara, PT AP II selaku operator menyerahkan sepenuhnya pada pemerintah.
"Karena kewenangan untuk hal tersebut berada di Kementerian Perhubungan. Kita dalam mengoperasikan BIM atas dasar ijin dari Kementerian Perhubungan, jadi tidak bisa kami yang memutuskan atau mewacanakan penutupan operasional sebuah bandara,” kata Yos, Minggu (22/3).
Dia menambahkan, dari kantor pusat sendiri sampai saat ini, terus menekankan pada semua Kantor Cabang agar terus meningkatkan kewaspadaan dalam menjalankan tugas. "Tentunya tidak hanya terkait masalah virus ini saja, juga standar keamanan penerbangan tetap harus terjaga," tukas Yos.
Pada prinsipnya, sebut Yos, selagi belum ada perintah atau arahan dari kantor pusat atau Kementerian Perhubungan, BIM akan terus memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna jada bandara. "Tanpa terkecuali," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, PT AP II adalah operator bandara yang menjalankan fungsi pelayanan operasional bandara dari sisi pelayanan terminal bandara, baik sisi darat maupun sisi udara.
Humas PT Angkasa Pura BIM II Fendrick Sondra menjelaskan, situasi yang berkembang saat ini, banyak penerbangan membatalkan jadwal penerbangannya dikarenakan memang jumlah penumpang yang juga turun.
"Malahan sebagian maskapai melakukan 2 flight dijadikan 1 flight dengan ukuran pesawat yang lebih besar," ujar Fendrick.
Dikatakannya, BIM sendiri secara operasional telah melaksanakan protokol keamanan untuk menghambat penyebaran virus Covid-19.
"Memang untuk memantau ribuan penumpang tidak mudah, namun minimal BIM sudah mencoba meminimalisir ruang gerak penyebaran virus dengan bekerja sama dengan KKP Bandara serta stake holder lainnya," bilang Fendrick.
Kemarin, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengusulkan kepada pemerintah provinsi Sumatra Barat untuk menutup sementara jalur penerbangan internasional. Hal ini sebagai upaya pencegahan Covid-19.
Hal itu disampaikan Mahyeldi saat memimpin rapat penanganan virus corona dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Padang di kediaman wali kota.
Menurutnya, hal ini sudah dilakulan dibanyak negara seperti Malaysia dan ternyata sangat efektif menekan penyebaran Covid-19.
“Atas nama Pemko Padang kita mendorong Pemprov Sumbar untuk menutup sementara (penerbangan internasional) di BIM agar penyebaran Covid-19 dapat kita tekan,” ujar Mahyeldi. (Osh)