Langgam.id - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai resmi menutup pintu masuk bagi kapal pesiar maupun kapal angkut umum yang membawa wisatawan mancanegara. Keputusan itu berlaku terhitung hari ini, Jumat (20/3) hingga Minggu (5/4/2020).
Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake mengatakan, keputusan itu telah diteruskan ke Syahbandar di Kota Padang, Pariaman hingga Kabupaten Pesisir Selatan.
"Yang jelas kami sekarang sudah tutup seluruh jalur yang bisa dipakai. Tamu-tamu mancanegara tidak boleh lagi datang ke Mentawai untuk jangka 15 hari ke depan. Semua kapal, mulai kapal pesiar maupun kapal penumpang umum," ujarnya saat dihubungi Langgam.id via telepon, Jumat (20/3/2020) malam.
Meskipun demikian, kata Kortanius, bagi kapal reguler, barang dan kapal dagang masih diperbolehkan masuk ke Mentawai. Tapi, tetap kapal tersebut tidak boleh membawa penumpang atau tamu mancanegara.
"Apapun jalurnya bagi tamu mancanegara sudah kita sampaikan untuk ditutup. Ini yang bisa kita lakukan, termasuk di bandara," jelasnya.
Kortanius tak menapik saat ini masih terdapat sekitar 200 turis mancanegara yang berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Namun, ia menegaskan para turis untuk tidak berinteraksi dengan masyarakat setempat.
"Kalau mereka sudah ada di sini, tidak ada masalah. Kami sudah sampaikan agar mereka tidak berinteraksi dengan masyarakat di kampung-kampung," tegasnya.
Selain itu, katanya, apabila ada gejala sakit yang dialami para turis pihak resort dapat langsung membawa ke Kota Padang. Secepatnya, turis langsung dirujuk dan paling lama boleh bertahan Mentawai selama 24 jam.
"Itu sudah kami lakukan, semalaman langsung diberangkatkan ke Padang. Turis yang ada di Mentawai sekarang paling banyak dari Eropa, Australia salah satunya paling banyak," tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai yang mendapat data dari asosiasi ratusan turis itu berada di resort Pulau Siberut dan Sipora. Namun untuk data di Pulau Pagai Utara dan Selatan belum dapat.
Kortanius mengungkapkan ratusan turis mancanegara ini datang ada ketika wabah virus corona telah masuk di Indonesia, serta sebelum adanya keputusan penutupan jalur laut. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Imigrasi untuk upaya perpanjangan visa turis.
"Mungkin yang sudah ada di sini beberapa hari, nah mereka kesulitan kembali ke negara masing-masing. Karena beberapa negara sudah lockdown dan pesawat tidak ada, kami akan koordinasi dengan imigrasi bagaimana perlakuan kita dengan mereka. misalnya memperpanjang masa visa-nya," katanya. (Irwanda/ZE)