BPS: Kesadaran Masyarakat Sumbar Ikut Sensus Penduduk Rendah

Sensus Penduduk Online

Kepala BPS Sumbar, Pitono (Foto: Rahmadi/Langgam.id)

Langgam.id - Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat (Sumbar), tingkat kesadaran masyarakat untuk menyukseskan sensus penduduk online 2020 masih sangat rendah. Hingga sebulan pelaksanaan, pendataan penduduk itu masih belum maksimal.

Kepala BPS Sumbar, Pitono menyebutkan, sensus penduduk secara online mulai 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Pengisian data dapat dilakukan secara mandiri, melalui website sensus.bps.go.id.

"Kita mengimbau masyarakat mengikuti sensus online, isi sensus online itu mudah, tidak lama, paling beberapa menit, syaratnya juga sederhana, hanya kartu keluarga," ujarnya di Padang, Selasa (10/3/2020).

Catatan BPS, kata Pitono, Kota Padang merupakan tingkat terendah terkait kesadaran untuk mengikuti sensus penduduk, yaitu hanya 0,27 persen.

Padahal, menurut Pitono, penduduk paling banyak ada di Kota Padang. Kalau Kota Padang bisa 100 persen, maka bisa mencapai target sensus online di Sumbar.

Sementara, kesadaran tertinggi di Sumbar ada di Kota Padang Panjang dan Kabupaten Dharmasraya. Ia mengimbau masyarakat Padang agar berpartisipasi dalam sensus online.

"Kalau kesadaran teknologi sangat tinggi, tetapi soal sensus online rendah, artinya kesadaran masyarakat bahwa pentingnya data masih sangat rendah," ucapnya.

Dicontohkannya, di China, masyarakat memiliki kesadaran tinggi pentingnya data. Ekonominya bisa bertahan walau saat ini dilanda oleh penyakit corona.

"Disana kalau petugas datang masyarakatnya welcome, hal ini perlu kita bangkitkan di negara kita, supaya cepat maju," jelasnya.

Terkait angka keseluruhan sensus penduduk secara online di Sumbar, hingga saat ini menurut Pitono masih tiga persen dari target nasional. Sementara, daerah lain sudah mencapai 10 hingga 15 persen.

Ia mengklaim, sensus penduduk telah dilakukan secara all out, dengan memasang banyak baliho di berbagai daerah. Setelah sensus online, nantinya juga dilakukan sensus langsung ke rumah setiap penduduk bulan Juli.

Selain itu BPS, juga merekrut seratus mahasiswa di Kota Padang untuk melakukan sosialisasi sensus penduduk. Menurutnya sosialisasi diutamakan di Kota Padang, karena penduduk paling banyak ada di Kota Padang.

"Generasi milenial kita harapkan bisa meningkatkan kesadaran sensus penduduk di tengah masyarakat," katanya.

Baca Juga

BPS mencatat, jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dan yang datang dari BIM pada Agustus 2024 turun masing-masing
BPS: Periode Juni 2024, Jumlah Penumpang Berangkat dari BIM Turun, Kedatangan Naik
Nilai ekspor Sumbar pada Juni 2024 sebesar US$284,18 juta, terjadi peningkatan sebesar 180,29 persen dibanding ekspor Mei 2024.
BPS: Nilai Ekspor Sumbar Naik 180,29 Persen di Juni 2024, Terbesar ke India
BPS mencatat kunjungan wisman ke Sumbar melalui pintu masuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Juni 2024 sebanyak 4.631 orang.
Juni 2024, Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Sumbar Turun 34,84 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Sumatra Barat (Sumbar) pada 2023 lalu mencapai 13.341.025 orang.
Berikut 10 Kabupaten/Kota dengan Jumlah Wisatawan Nusantara Terbanyak di Sumbar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk Sumatra Barat (Sumbar) pada 2023 lalu sebanyak 5.757.205 jiwa. Jumlah ini mengalami
Jumlah Penduduk Sumbar Bertambah di 2023, Ini Rincian Per Kabupaten/Kota
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sumatra Barat (Sumbar) pada 2023 lalu sebesar 5,94 persen. Persentase ini mengalami penurunan dibandingkan
Berikut Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota di Sumbar pada 2023