Langgam.id - Sebanyak 58 pelajar yang tergabung dalam Malaysia Future Leaders School (MFLS) menanam pohon mangrove di Pariaman. Mereka menanam di sepanjang area mangrove Desa Apar, Kecamatan Pariaman Utara, Jumat (6/3/2020).
“Ini salah satu bentuk kepedulian terhadap penghijauan di sepanjang pantai. Selain itu, kegiatan ini merupakan salah satu penilaian terhadap 58 pelajar yang tergabung dalam MFLS," kata ketua panita MFLS Abdul Rahman, sebagaimana dilansir situs resmi Pemko.
MFLS merupakan salah satu program dari Kementerian Belia dan Sukan (Pemuda dan Olahraga) Malaysia. Penanaman pohon mangrove merupakan kegiatan ketiga dari lima kegiatan.
“Yang tergabung dalam kegiatan ketiga ini adalah 240 orang pelajar terbaik dari 37.000 pelajar yang ingin bergabung pada MFLS. Namun untuk kunjungan ke Kota Pariaman hanya 58 orang dan sisanya ada di 3 daerah lagi seperti India, Kamboja dan Aceh," katanya.
Setelah selesai kegiatan di Pariaman, para siswa dikumpulkan kembali di Kuala Lumpur dan akan disaring sesuai dengan kegiatan di lapangan. "Nantinya akan terpilihlah 100 orang terbaik yang akan lanjut pada program berikutnya di Jepang, “ terangnya.
Ia mengatakan, keberadaan hutan mangrove di Kota Pariaman sangat baik. Namun perlu tetap dirawat dan ditanam. Hutan mangrove dapat mengendapkan lumpur dan akar pohon sehingga dapat mencegah terjadinya intruksi air laut kedaratan. Hutan mangrove membantu mempercepat proses penguraian bahan kimia seperti minyak dan deterjen yang mencemari air laut, juga sebagai pengendali bencana, tempat penyimpanan air dan untuk mengurangi polusi pencegahan udara serta menjadi biota laut.
“Kota Pariaman sangat indah dan masih berhasil menjaga adat istiadatnya. Banyak yang kami dapatkan pelajaran baru di Kota Pariaman," katanya.
Ia berpesan kepada semua pelajar dan masyarakat yang ingin menanam pohon mengrove, agar menanam dengan perasaan, cinta dan kerja sama dari segenap masyarakat. Hal ini perlu dijaga agar ke depan mangrove berguna bagi anak dan cucu di generasi selanjutnya. (*/SS)