Langgam.id - Adanya pengumuman dari Presiden Joko Widodo bahwa dua warga Indonesia positif corona ikut berdampak ke daerah-daerah, salah satunya Kota Padang yang menyebabkan melonjaknya harga masker di pasaran.
Bahkan, masker yang biasa seharga Rp35 ribu per kotak, naik menjadi Rp200 ribu per kotak, bahkan lebih.
Menanggapi hal itu, Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal menyebutkan, naiknya harga masker karena permintaan dan penawaran juga meningkat. Padahal, katanya, harga jual masker cukup stabil.
“Awal Januari, kan penawaran stabil, produksi stabil. Karena ada hal yang mendesak, akibatnya permintaan naik dan hukum ekonomi berlaku,” ujarnya saat di Padang, Selasa (3/3/2020).
Endrizal memastikan, terkait upaya penimbunan masker di Kota Padang tidak ada. Sebab, stok masker memang mengalami penurunan.
“Kita tidak bisa menahan naiknya harga masker, karena kebutuhan sangat luar biasa. Ini sejenis bencana yang mendadak, sementara produksi berkurang,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, menipisnya stok membuat harga masker melonjak drastis di beberapa apotek di Kota Padang. Hal ini terjadi seperti di kawasan Tarandam, Kecamatan Padang Timur yang menjadi sentral apotek di daerah itu.
Harga satu kotak yang berisi 50 masker (bukan N95-red) dijual seharga Rp200 ribu. Padahal, sebelumnya satu kotak masker tersebut hanya dijual seharga Rp35 ribu.
Sementara untuk harga eceran, satu masker dijual Rp4.000 yang sebelumnya hanya Rp1.000. Sejak kamarin di beberapa apotek di kawasan Tarandam masyarakat silih berganti mencari masker. Ada yang membeli eceran, maupun per kotak.
Meskipun dengan harga tergolong mahal, masyarakat tetap saja membelinya. Bahkan, masker yang dibeli masyarakat itu juga ada yang dikirim kembali ke Jakarta. (Irwanda/ZE)