Pakar Ekonomi: Bangun Tol Masyarakat Harus Dirangkul, Jangan Sekedar Sosialisasi

Pakar Ekonomi Unand

Guru Besar Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas Andalas (Unand), Syafruddin Karimi (Foto: Zulfikar/Langgam.id)

Langgam.id - Guru Besar Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas Andalas (Unand), Syafruddin Karimi menyebutkan dalam hal pembangunan infrastruktur seperti tol Padang-Pekanbaru yang digadangkan pemerintah saat ini, masyrakat harus dirangkul, jangan hanya sosialisasi.

Hal itu disampaikan dalam Fokus Group Discussion (FGD) yang diselengarakan Langgam.id bekerjasama dengan Hutama Karya, Kunango Jantan dan PT. Semen Padang, dengan tema Win-win Solution: Upaya Percepatan Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru di Inna Muara Hotel Padang, Kamis (27/2/2020).

Jadi, kata Syafruddin, pemerintah harus berperspektif partisipatif, bukan sosialisasi. Sehingga, masyarakat merasa dilibatkan dalam pembangunan tersebut, bukan hanya sekedar mendengarkan satu arah dari pemerintah saja.

“Perspektif sosialisasi itu salah. Dari awal, jharusnya masyarakat itu dikumpulkan, jelaskan ke mereka, bahwa kita akan bangun ini dan itu. Jelaskan juga, lokasi yang terdampak akan dijadikan seperti apa,” ungkapnya.

Skema seperti itu, menurut Syafruddin Karimi, akan berdampak positif terhadap seluruh elemen masyarakat.

Dalam hal ini, yang paling bertanggungjawab, kata Syafruddin adalah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar.

Lalu, dijelaskan Syafruddin, pembangunan infrastruktur itu juga harus berdampak baik bagi masyarakat di sekitar. “Dalam literatur tentang mega proyek, harus punya dampak bahwa orang-orang di sekitar menjadi lebih baik,” ucapnya. (Rahmadi/ZE)

Baca Juga

Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Raya Padang mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Daya beli masyarakat semakin tertekan.
Tertekan Inflasi dan Daya Beli, Omzet Pedagang Pasar Raya Padang Anjlok hingga 70 Persen
Trickle-Down Effect: “Mitos yang Gagal Menetes”
Trickle-Down Effect: “Mitos yang Gagal Menetes”
Pemerintah baru saja menggelontorkan paket stimulus ekonomi 2025 yang terdiri atas 8 program akselerasi, 4 program lanjutan dan 5 program
Stimulus Ekonomi 2025, Ojol dan Pekerja Lepas Dapat Perhatian Khusus dari Pemerintah
Pemerintah merilis paket ekonomi 2025 yang mencakup 8 program akselerasi, 4 program lanjutan, dan 5 program penyerapan tenaga kerja (8+4+5).
Pemerintah Rilis Program Paket Ekonomi 8+4+5, Ini Tiga Dampak Positifnya
Anggaran Kemenkeu 2026 untuk Stabilitas Fiskal dan Ekonomi yang Inklusif Berkelanjutan
Anggaran Kemenkeu 2026 untuk Stabilitas Fiskal dan Ekonomi yang Inklusif Berkelanjutan
Dari Machiavelisme Hingga Kambing dan Singa
Dari Machiavelisme Hingga Kambing dan Singa