Langgam.id – Sebagai daerah penghasil randang, Kota Payakumbuh targetkan untuk menjadi distributor randang untuk Jamaah Calon Haji (JCH) asal Indonesia tahun 2020.
Wakil Wali Kota Payakumbuh, Erwin Yunaz menyebutkan, upaya itu akan segera dikoordinasikan ke Pemerintah Pusat. “Kita akan melakukan lobi ke Pemerintah Pusat, dalam hal ini kementerian sebagai penyelenggara ibadah haji,” ujarnya, Selasa (11/2/2020).
Menurut Erwin, jika randang asal Payakumbuh dipercaya untuk hal tersebut, akan banyak keuntungan yang didapat, baik untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Randang, peternak sapi dan penghasil rempah-rempah.
“Randang yang diproduksi di sentra randang kita itu tidak hanya dari daging sapi, ada seperti randang telur, ayam, udang, paru, nangka dan jenis lainnya. Kurang lebih ada 30 jenis varian," jelasnya.
Dikatajan Erwin, kalau dilihat dari hitung-hitungannya, setiap tahun rata-rata ada 250.000 orang jamaah Haji dari Indonesia, jika setiap harinya randang dikonsumsi satu kali oleh jamaah, akan ada 10 juta potong randang yang disediakan untuk para jamaah selama musim haji.
“Memenuhi kebutuhan tersebut akan dibutuhkan 5.000 ekor sapi, bumbu masak sekitar 300 ton dan dua juta butir kelapa. Dampak pertumbuhan ekonomi tidak hanya akan dirasakan masyarakat Payakumbuh tapi daerah lain juga merasakan karena menyuplai pasokan bahan baku randang," ucapnya.
Terlebih, saat ini Pemko Payakumbuh telah menyediakan regulasi untuk menggerakkan UKM Randang yang ada.
Saat ini seluruh UKM Randang sudah disentrakan di sentra Randang Payakumbuh yang ada di Padang Kaduduak. “Kita juga sudah membuatkan UPTD untuk ini. Kita juga mengumpulkan UKM ini dalam bentuk koperasi. Jadi kita membantu secara kelompok, bukan lagi secara individu,” ungkapnya.
Erwin menegaskan, Payakumbuh The City of Randang bukan hanya slogan semata. Payakumbuh merupakan penghasil randang terbesar, sebab di Sentra Randang sudah menggunakan teknologi yang tepat untuk memasak, mengemas dan pengawetan.
"Dengan semua itu akan mendorong randang kita bisa menjadi makan jamaah haji, minimal untuk jamaah asal Sumbar. Kita akan terus bangun komunikasi ke Pemprov dan pemerintah pusat," katanya. (*/ZE)