Produksi Terbatas, Kopi Minang Sulit Penuhi Permintaan Pasar Eropa

Anggota DPRD Sumbar Irwan Afriadi saat menjemput aspirasi petani dan pelaku Usaha kopi di Solsel, kemarin.

Anggota DPRD Sumbar Irwan Afriadi saat menjemput aspirasi petani dan pelaku Usaha kopi di Solsel, kemarin. (ist)

Langgam.id - Petani kopi arabika Minang di Solok Selatan (Solsel), mengeluhkan ketidak mampuannya memenuhi permintaan pasar. Produksi yang terbatas membuat mereka kesulitan melayani permintaan konsumen untuk skala besar. Sementara, komoditi tanaman pegunungan ini kian diminati pasar mancanegara.

"Kopi arabika dari tanah Minang, khususnya di Solsel ini sudah mulai laris di pasaran internasional. Tapi petani kita masih kesulitan memenuhi permintaan pasar dalam jumlah yang besar," kata Ketua Asosiasi Kopi Minang Sumbar, Attila Madjidi Dt Sibungsu, kemarin.

Setidaknya, saat ini sudah ada dua negara yang mengajukan permintaan kopi arabika minang dalam jumlah besar. Yakni Amerika sebanyak 20 ton per minggu dan Australia meminta dua ton per bulan.

Sejatinya, kata Attila, potensi kopi di Solsel sangat mencukupi untuk jumlah yang diminta dua negara itu. Namun, petani terkendala peralatan untuk percepatan prosesing kopi dari biji cherry menjadi green bean sebagaimana yang diinginkan konsumen.

"Untuk 2 ton green been, akan butuh hampir 11 ton cherry perminggu yang disiapkan. Petani dan pelaku usaha kopi di Solsel saat ini belum sanggup memenuhi. Persediaan chery kopi di Solsel ada, namun alat yang dibutuhkan untuk prosesing dari chery ke green bean ini yang belum memadai," sebutnya.

Alur prosesing kopi berawal dari petani dalam bentuk buah merah atau cherry. Kemudian berlanjut dari prosesor cherry menjadi green been atau beras kopi. Selanjutnya dilakukan roastery baru sampai ke penikmat kopi.

"Nah, alat-alat prosesor yang dipunyai petani dan pelaku usaha kopi disini, masih sangat terbatas. Secara keseluruhan, baru ada enam unit prosesor pengolahan di daerah ini. Dampaknya, produksi green bean kita tak banyak dan tak pula bisa diperbanyak, apalagi dilakukan dengan cepat," paparnya.

Potensi kopi di Solsel luasnya mencapai 900 hektare varietas arabika dan 3 ribu hektare lebih jenis robusta. Kopi di Daerah Seribu Rumah Gadang itu, memiliki cita rasa khas kayu manis yang menjadikannya grade speciality coffee. Dikenal dengan nama kopi jenis Sigara Runtang dan Andam Sari.

Saat ini, petani baru mampu memproduksi 1,7 ton beras kopi setiap bulannya. Lebih detail, dari 100 kilogram cherry dapat menghasilkan 17 kilogram green been. Bisa melalui proses wash selama lima hari, atau jemur honey 15 hari atau jemur natural 30 hari.

"Kondisi seperti inilah yang kami harapkan dukungan pemerintah baik kabupaten maupun provinsi guna meningkatkan kapasitas prosesor. Ini peluang besar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dari budidaya kopi," harapnya.

Terpisah, Anggota DPRD Sumbar, Irwan Afriadi mengaku, bakal membantu mencarikan solusi kegalauan para petani kopi itu. Dirinya memastikan akan mendorong langsung Dinas Pertanian Kabupaten dan Provinsi untuk dapat membantu petani dalam penyediaan alat untuk prosesing yang dimaksud.

"Usulan itu akan kami akomodir dan pasti akan menindaklanjutinya. Kita akan memfasilitasi penyediaan alat penunjang prosesing itu. Baik ke Pemkab termasuk ke Pemprov, bahkan ke Kementerian Pertanian," ujarnya. (*/ICA)

Baca Juga

Pemkab Solsel menggelar Festival Durian Solok Selatan di Objek Wisata Pulau Mutiara, Nagari Lubuk Gadang Utara, Kecamatan Sangir. Kegiatan ini digelar sejak 16 hingga 19 April 2024.
Festival Durian Solok Selatan, 2.500 Buah Durian Dibagikan Gratis Besok
Pemerintah daerah dari sejumlah kabupaten/kota di Sumatra Barat telah mempersiapkan sejumlah destinasi wisata unggulannya di momen libur .
3 Destinasi Wisata Unggulan Menarik di Solok Selatan saat Libur Lebaran, Apa Saja?
Kopi tidak hanya bermanfaat menjadi penyemangat pagi, tetapi juga baik untuk kesehatan wajah. Kafein dan asam klorogenat (CGA)
Manfaat Masker Kopi Bagi Kesehatan Wajah
Langgam.id - Harimau Sumatera yang ditangkap BKSDA Sumbar di Maua Hilia, Palembayan, Kabupaten Agam dinamai Puti Maua.
Warga Lubuk Gadang Tenggara di Solok Selatan Lihat Harimau Masuk Kampung
Ustaz Abdul Somad (UAS) direncanakan akan menghadiri tabligh akbar di Ruang Terbuka Hijau Solok Selatan (Solsel) di Padang Aro.
Ustaz Abdul Somad Dijadwalkan Hadiri Tabligh Akbar di Solsel, Catat Jadwalnya
Dharmasraya, Solsel dan Pasbar Serentak Peringati Hari Jadi Ke-19
Dharmasraya, Solsel dan Pasbar Serentak Peringati Hari Jadi Ke-19