Langgam.id - Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin mengajak Polandia untuk terus meningkatkan komunikasi, konsultasi dan saling mengunjungi antara kedua Negara, sehingga hubungan Indonesia lebih erat lagi. Apalagi, nilai perdagangan Indonesia-Polandia saat ini secara langsung mencapai USD600 juta.
“Bila menghitung nilai arus perdagangan tak langsung, maka nilainya menjadi USD 1 Miliar. Mengingat besarnya nilai perdagangan tak langsung ini, berarti nilai secara riil perdagangan Indonesia-Polandia kurang lebih dua kali lipat dari nilai perdagangan langsung tercatat saat ini. Saya yakin potensi tersebut masih bisa ditingkatkan lagi,” ujar Sultan saat menerima Dubes Polandia, Beata Stoczynka di Nusantara III, Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Dalam pertemuan itu, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin didampingi Wakil Ketua BKSP DPD RI TB. M. Ali Ridho Azhari, Anggota DPD RI Provinsi Sulawesi Utara Maya Rumantir, dan Sekretaris Jenderal DPD RI Reydonnyzar Moenek.
Dilihat dari pasar, katanya, kedua negara punya potensi pasar yang besar. Lantaran Indonesia merupakan Negara ASEAN dengan penduduk terbesar, yaitu mencapai 270 juta jiwa.
“Sedangkan Polandia penduduknya 36 juta jiwa dan bisa menjadi pintu masuk bagi produk Indonesia untuk kawasan Eropa Timur,” ungkap Sultan, Senator asal Bengkulu itu.
Tidak hanya itu, Sultan juga menilai bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bidang pariwisata, baik pariwisata alam, budaya maupun sejarah.
Hal ini didukung oleh kekayaan geografis, kekayaan kuliner, kekayaan fashion, adat istiadat dan sebagainya. “Indonesia juga terkenal dengan akomodasi yang relatif sangat murah. Karena itu, Indonesia akan menjadi tujuan wisata yang sangat baik bagi para wisatawan Polandia,” jelasnya.
Sementara itu, Dubes Polandia, Beata Stoczynka menjelaskan, pemerintah Polandia sudah menanamkan investasi di bidang perdagangan. Investasi di perdagangan sudah mencapai USD1 miliar dan rencananya akan terus berkembang baik di pertambangan, pertanian, dan pendidikan.
“Polandia sudah mempunyai kebijakan investasi di Sulawesi selatan. Kita juga telah membangun tambang, mengirim alat-alat pertambangan karena kita punya teknologi dan harga yang bagus,” ujarnya.
Menurut Beata, perusahaan Polandia sejauh ini juga aktif di sektor IT, seperti keamanan siber dalam melindungi perbankan di Indonesia. “Ini bentuk kerjasama yang bagus. Kita perlu meningkatkan kerjasama lagi,” ungkapnya.
Lalu, Anggota DPD RI Provinsi Sulawesi Utara, Maya Rumantir juga berharap Indonesia-Polandia mampu meningkatkan kerja sama dalam bidang budaya.
Adanya keanekaragaman budaya Indonesia, mampu mengundang perhatian wisatawan asal Polandia. “Dengan keanekaragaman ini, kita juga bisa bertukar kebudayaan dengan Polandia,” katanya.
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal DPD RI, Reydonnyzar Moenek berharap adanya kerjasama kedua negara ini bisa mampu memperluas pandangan politik Anggota DPD RI, serta mampu menaikkan kapasitas pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI.
“Kita perlu informasi lebih lanjut mengenai ini sehingga mampu memperluas pandangan politik Anggota DPD RI dan meningkatkan kapasitas pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI,” katanya. (*/Inforial)