Langgam.id – Delapan unit Hunian Tetap (Huntap) dan satu unit Puskesmas Pembantu (Pustu) di Dusun Tapak, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai yang terancam longsor akan segera direlokasi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Elfi menyebutkan, pihaknya sudah melakukan pemantauan ke lokasi.
“Kita sudah lihat ke lokasi, ada delapan Kepala Keluarga (KK) dan satu unit Pustu terancam longsor, itu akan segera kita pindahkan,” ujarnya melalui rilis yang diterima Langgam.id, Kamis (30/1/2020).
Dikatakan Elfi, pihaknya ke lokasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai. “Kita ke sana bersama BPBD. Jadi, untuk titik relokasi, akan kita tentukan, pastinya yang lebih aman dari ancaman longsor,” jelasnya.
Menurutnya, lahan kawan Huntap di sekitar lokasi longsor diduga tidak cukup padat saat pembangunan beberapa tahun lalu, kemudian disusul kemarau panjang yang mengakibatkan tanah retak, setelah hujan lebat, tanah tersebut longsor.
“Di sini kita melihat konsolidasi tanah belum kuat saat membangun rumah, kemudian kata masyarakat, saat kemarau panjang beberapa bulan belakangan ini, mengakibatkan tanah retak, setelah hujan lebat turun tanahnya langsung longsor,” jelasnya.
Baca juga : BMKG Bakal Tambah Sensor Deteksi Tsunami di Mentawai
Peristiwa itu, kata Elfi, tidak ada korban jiwa. Namun, tanah yang amblas sudah mendekati rumah warga sekitar, karena merasa terancam, warga sekitar longsor langsung mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Diketahui, Huntap yang ada di Pagai Selatan merupakan lokasi relokasi korban tsunami Mentawai 2010 lalu. Di Desa Bulasat terdapat 787 KK yang tersebar di 15 Dusun. (*/ZE)