InfoLanggam – Wakil Bupati Tanah Datar, Ahmad Fadly mengatakan bahwa Pemkab Tanah Datar telah mengusulkan dan menyampaikan melalui persyaratan yang ditentukan bahwa membutuhkan setidaknya 554 unit hunian sementara (huntara).
Hal itu disampaikan Ahmad saat mendampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan Sestama BNPB Rustian meninjau lokasi rencana pembangunan huntara bagi korban bencana, Jumat (19/12/2025) di Jorong Padang Kunyik, Nagari Bungo Tanjung, Kecamatan Batipuh.
“Kita terus berjuang agar Tanah Datar bisa memperoleh huntara sesuai yang diajukan, sehingga masyarakat terdampak dan korban bencana bisa berdomisili di daerah yang lebih aman. Insya Allah pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten akan terus ada bersama rakyat,” ujar Ahmad.
Ia mengungkapkan bahwa kunjungan Kepala BNPB bersama rombongan untuk memastikan kesiapan Tanah Datar dalam rencana pembangunan huntara.
“Tadi pak Kepala BNPB melihat dan memastikan kesiapan kita dalam rencana pembangunan huntara, khususnya di Jorong Padang Kunyik yang akan dibangun sebanyak 23 unit huntara,” ucapnya.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa pembangunan huntara merupakan langkah lanjutan untuk penanganan korban bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor setelah berada di pengungsian.
“Pasca bencana, tentu ada korban dan masyarakat terdampak yang berada dipengungsian, karena rumahnya rusak berat, ringan, sedang ataupun berada di zona merah, maka pemerintah mendirikan huntara sampai hunian tetap atau huntap dibangun,” ujarnya.
Suharyanto menjelaskan bahwa bagi pengungsi yang berada di huntara, selain fasilitas dilengkapi, akan diberikan bantuan biaya sebesar Rp600 ribu per rumah per bulan.
“Bantuan Rp600 ribu akan diberikan sampai huntap selesai dibangun. Dan untuk huntap akan dibangun pemerintah, sedangkan bagi rumah yang rusak sedang dibantu Rp30 juta dan rusak ringan sebesar Rp15 juta yang akan disalurkan dalam dua tahap,” bebernya.
Selepas meninjau lokasi pembangunan, Kepala BNPB bersama rombongan melakukan audiensi dan temu ramah bersama pengungsi korban bencana. (*)






