InfoLanggam.id – Kepala Pelaksana BPBD Tanah Datar, Ermon Revlin mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat sejumlah wilayah di daerah tersebut tengah menghadapi cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir.
Hujan dengan intensitas lebat yang disertai angin kencang diperkirakan masih akan terjadi. Perlunya tingkatkan kewaspadaan ini terang Ermon, terutama bagi yang rumahnya dekat pohon besar.
“Serta masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai dan daerah lereng perbukitan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir bandang, dan longsor,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).
Kewaspadaan ini terang Ermon, bertujuan untuk meminimalisir segala bentuk peristiwa yang terjadi. Hal ini mengingat kondisi topografi Tanah Datar yang berbukit dan memiliki banyak sungai membuat kawasan hulu lebih rentan terhadap peningkatan debit air secara tiba-tiba.
“Kami mengimbau warga untuk tetap waspada, khususnya pada malam hari ketika curah hujan sulit dipantau. Jika melihat tanda-tanda kenaikan debit air atau retakan tanah, segera lakukan evakuasi mandiri dan laporkan kepada pihak nagari atau BPBD,” harapnya.
Ia menambahkan bahwa BPBD Tanah Datar terus melakukan pemantauan secara berkala dengan menggunakan kamera Early Warning System (EWS) yang tersambung ke posko induk kebencanaan terkait dengan sungai yang berhulu dari Gunung Marapi,
Kemudian, kata Ermon, BPBD juga telah melaksanakan mitigasi berupa pemantauan potensi bencana banjir bandang dan pembersihan aliran sungai bersama satgas PB Nagari Andaleh Baruh Bukik, Kecamatan Sungayang di aliran Batang Sago.
:”Batang Sago merupakan aliran batang air yang berhulu dari Gunung Sago yang mengaliri daerah Andaleh, Tanjung Sungayang dan bergabung dengan Batang Bangkahan aliran dari Gunung Marapi di Tanjung, Sungayang,” tuturnya.
Selain itu, kata Ermon, masyarakat diminta mengikuti informasi resmi dari BMKG serta pemerintah daerah untuk mendapatkan pembaruan cuaca terkini.
“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta tidak menyepelekan gejala awal terjadinya bencana. Kewaspadaan bersama dapat meminimalkan risiko yang terjadi,” imbau Ermin. (*)






