Langgam.id – Pemkab Kepulauan Mentawai resmi meluncurkan Kamus Bahasa Mentawai dan Buku Cerita Rakyat Mentawai di Aula Bappeda Tuapejat, Senin lalu (17/11/2025).
Pada kesempatan itu, Bupati Mentawai Rinto Wardana mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan bahasa Mentawai dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Rinto, bahasa Mentawai bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga perekat identitas dan kebersamaan masyarakat Mentawai.
“Kadang dalam penuturan bahasa Mentawai terdapat makna atau dialek yang berbeda antarpulau. Dengan hadirnya kamus ini, kita memiliki pedoman yang dapat memudahkan generasi penerus memahami kosa kata Mentawai secara umum,” terang Rinto dilansir dari infopublik.id, Rabu (19/11/2025).
Rinto juga mendorong seluruh OPD Pemkab Mentawai menggunakan bahasa Mentawai dalam aktivitas harian.
Sementara itu, terkait peluncuran buku cerita rakyat, ia berharap cerita-cerita legenda Mentawai dapat dikembangkan menjadi novel yang memiliki alur dan tokoh yang lebih kuat.
“Misalnya cerita Pageta Sabbau. Akan lebih menarik jika dibukukan menjadi novel,” tutur Rinto.
Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Brandus Donatus Simanjuntak menegaskan bahwa bahasa Mentawai merupakan bahasa ibu yang selayaknya digunakan dalam kehidupan sosial maupun pekerjaan sehari-hari.
“Bahasa Mentawai adalah bahasa ibu. Sudah seharusnya kita berinteraksi dan berkomunikasi dengan bahasa ini,” ungkap Brandus.
Ia mengusulkan penggunaan sapaan dalam bahasa Mentawai di kantor pelayanan publik. “Misalnya Anai leu’ ita atau Maronsita. Sapaan ini dapat dituliskan di dinding agar tamu mendapatkan pengetahuan dasar bahasa Mentawai,” bebernya. (*/y)






