Langgam.id – Suasana haru dan penuh inspirasi mewarnai hari kedua prosesi Wisuda ke-84 Universitas Bung Hatta di Bung Hatta Convention Hall, Kampus I Ulak Karang, Minggu (9/11/2025). Wakil Wali Kota Pekanbaru, H. Markarius Anwar, ST., M.ARCH., hadir memberikan motivasi kepada para wisudawan melalui kisah perjalanan hidupnya sejak masa kuliah hingga meniti karier di dunia politik.
Di hadapan ribuan wisudawan dan orang tua yang hadir, Markarius mengenang masa perkuliahannya di Teknik Arsitektur Universitas Bung Hatta pada tahun 1995. Ia bercerita tentang aktivitasnya sebagai mahasiswa senat, pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Studi Islam (FSI) Nurjannah, serta keterlibatannya di berbagai organisasi luar kampus.
“Dulu aktivis kampus sering dianggap mahasiswa paling lama lulus,” ujarnya disambut tawa hadirin. “Tapi sebenarnya itu hanya soal bagaimana kita membagi waktu. Dari situ saya belajar disiplin dan akhirnya bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu bahkan menjadi mahasiswa terbaik di Teknik Arsitektur.”
Cerita perjalanan itu membuat suasana wisuda sempat hening. Para wisudawan menyimak kisah perjuangan alumnus Universitas Bung Hatta yang kini menjabat Wakil Wali Kota Pekanbaru itu. Markarius mengaku awalnya bercita-cita menjadi dosen karena gemar berbicara dan mengajar, sebelum akhirnya terjun ke dunia politik.
“Dari kemampuan berbicara itulah saya mulai dikenal. Suatu ketika, Ikatan Keluarga Minang di Pelalawan ingin membangun masjid, tapi belum punya rancangan. Karena saya lulusan arsitektur, saya buatkan gambar rancangannya. Sejak itu saya dikenal sebagai ‘Markarius Arsitek Masjid’. Branding itu melekat sampai saya terpilih jadi wakil rakyat tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun,” tuturnya.
Menutup pesannya, Markarius mengajak para wisudawan untuk menjadikan wisuda bukan sekadar seremoni, tetapi titik awal perubahan dalam sikap dan pandangan hidup. Ia menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua sebagai kunci kesuksesan sejati.
“Bayangkan bagaimana perjuangan orang tua membesarkan dan mendidik kita sampai hari ini,” katanya dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, sambil menunjuk ke arah deretan orang tua yang hadir. “Orang yang sukses adalah orang yang memuliakan kedua orang tuanya.”
Pesan itu disambut tepuk tangan panjang dari para wisudawan dan tamu undangan, menutup prosesi wisuda dengan suasana yang penuh kehangatan dan kebanggaan.






