Langgam.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Januari–September 2025 sebesar US$2.093,92 juta atau naik sebesar 35,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
“Nilai ekspor asal Provinsi Sumatra Barat pada Januari–September 2025 naik 35,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Yaitu dari US$1.539,97 juta menjadi US$2.093,92 juta,” ujar Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/11/2025).
Sugeng menambahkan bahwa ekspor asal Provinsi Sumbar pada September 2025 tercatat US$181,71 juta, naik 34,02 persen dibanding September 2024.
Dari 10 komoditas dengan nilai ekspor terbesar Januari–September 2025, terang Sugeng, komoditas yang mengalami peningkatan terbesar adalah golongan buah-buahan (HS 08) US$14,87 juta (naik 63,66 persen).
Sementara yang mengalami penurunan terbesar adalah golongan sari bahan samak dan celup (HS 32) US$34,23 juta (turun 21,25 persen).
Sugeng menyebutkan, nilai ekspor Januari–September 2025 terbesar adalah ke India yaitu US$638,17 juta, disusul Pakistan US$470,04 juta, dan Bangladesh US$238,68 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 64,32 persen.
“Menurut sektor, ekspor hasil industri pengolahan dan pertanian Januari–September 2025 naik 37,73 persen dan 3,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Sedangkan hasil pertambangan turun sebesar 77,86 persen,” tutur Sugeng.
Nilai Impor
Sugeng mengatakan, nilai impor Provinsi Sumatra Barat Januari–September 2025 mencapai US$418,47 juta atau naik 13,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Nilai impor Provinsi Sumatra Barat September 2025 mencapai US$68,04 juta, naik 64,49 persen dibandingkan September 2024,” ujarnya.
Dari lima golongan barang utama Januari–September 2025, kata Sugeng, golongan ampas/sisa industri makanan mengalami peningkatan terbesar menjadi US$56,36 juta (naik 51,43 persen) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara golongan mesin-mesin/pesawat mekanik mengalami penurunan terbesar menjadi US$7,87 juta (turun 65,85 persen).
Sugeng menambahkan, lima negara pemasok barang impor terbesar selama Januari–September 2025 adalah Singapura US$161,29 juta (38,54 persen), Malaysia US$150,34 juta (35,93 persen), Brasil US$35,74 juta (8,54 persen), Kanada US$26,35 juta (6,3 persen), dan Argentina US$11,97 juta (2,86 persen). (*/y)





