Langgam.id – Perum Bulog Sumatera Barat (Sumbar) bersama Pemerintah Kota Padang menyalurkan bantuan pangan berupa beras dan minyak goreng kepada warga di Kelurahan Ulak Karang Utara, Kecamatan Padang Utara, Kamis (30/10/2025). Sebanyak 80 keluarga penerima manfaat tercatat mendapatkan bantuan tersebut.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumbar, R. Darma Wijaya, mengatakan Bulog menyalurkan sebanyak 1.600 kilogram beras dan 320 liter minyak goreng untuk dua bulan, yakni Oktober dan November. “Masing-masing penerima bantuan mendapatkan 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng,” ujarnya.
Darma menjelaskan, bantuan pangan ini merupakan bagian dari program nasional yang menyasar masyarakat berpendapatan rendah. Di Kota Padang, tercatat sebanyak 38.621 keluarga menjadi penerima bantuan dengan total 772.420 kilogram beras dan 154.484 liter minyak goreng yang telah disalurkan.
“Penerima Bantuan Pangan atau PBP adalah masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Bila ada penerima yang telah wafat, maka pemerintah sudah menyiapkan data penggantinya untuk memastikan bantuan tetap tepat sasaran, terutama untuk alokasi Oktober dan November ini,” kata Darma.
Secara keseluruhan, Bulog Sumbar mencatat total 339.748 penerima bantuan di seluruh provinsi, dengan alokasi beras sebanyak 6.794.960 kilogram dan minyak goreng 1.358.992 liter untuk dua bulan.
Menurut Darma, penyaluran bantuan pangan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap masyarakat, khususnya dalam menjaga ketahanan pangan rumah tangga. Meski begitu, ia belum dapat memastikan apakah program ini akan berlanjut hingga Desember.
“Selagi untuk kepentingan masyarakat, kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak. Untuk Desember nanti belum bisa dipastikan, namun kali ini bantuan disertai minyak goreng, berbeda dari sebelumnya,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, menyebutkan di Kota Padang terdapat sekitar 200 ribu kelompok masyarakat tidak mampu. Dari jumlah itu, sekitar 38 ribu tergolong dalam desil satu dan dua, yang dikategorikan sebagai masyarakat miskin ekstrem.
“Bantuan ini sangat berarti bagi warga, bukan untuk melestarikan kemiskinan, tetapi sebagai upaya membantu mereka yang membutuhkan. Kami mengapresiasi langkah Bulog dalam menyalurkan bantuan ini,” kata Maigus.
Ia juga mengingatkan agar bantuan yang diterima benar-benar dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga. “Jangan dijual atau ditukar dengan rokok, gunakan untuk konsumsi sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga Ulak Karang Utara, Amri, mengaku terbantu dengan adanya program tersebut. Ia berharap bantuan pangan dari Bulog dapat terus berlanjut pada bulan-bulan berikutnya.
