Suarakan Cerita, Hidupkan Literasi: Read Aloud Pasbar Bergerak

Oleh Suria Tresna

PalantaLanggam – Ibu-ibu membawa buku, membacakannya di hadapan ratusan pasang mata yang berminar memancarkan cahaya, kemudian bermain dan berimajinasi dengan buku yang telah dibacakan. Sesederhana itu kegiatan yang dilakukan oleh Sahabat R.A. Pasbar — begitu mereka menyebut relawan yang bergerak di komunitas Read Aloud Pasaman Barat.

Sejak diresmikan pada 20 September 2025, Komunitas Read Aloud Pasbar telah melakukan tiga kali kunjungan ke sekolah dalam kegiatan “Read Aloud Pasbar Goes to School.” Sejauh ini, kegiatan sudah menyasar sekitar 600 anak di Pasaman Barat.

Coba kita bayangkan, jika setiap anak membaca di rumahnya, dan setiap ibu membacakan buku kepada anaknya. Ternyata, masyarakat Indonesia masih memiliki harapan yang sangat besar. Di tengah maraknya keluhan orang tua bahwa anak-anak lebih senang bermain gawai daripada membaca buku, kami melihat wajah-wajah ceria dan mata-mata berminar itu memancarkan cahaya saat Sahabat Read Aloud Pasbar membacakan buku.

“Ketika buku dibacakan, ada cahaya yang hidup di mata anak-anak. Kami percaya, dari situlah benih cinta membaca tumbuh,” ujar salah satu relawan.

Setelah membacakan buku, kegiatan dilanjutkan dengan Bookish Play, di mana anak-anak bermain dan berimajinasi berdasarkan buku yang dibacakan. Kegiatan Read Aloud rata-rata berlangsung selama dua jam — dimulai dari membaca nyaring, Bookish Play, hingga pemberian apresiasi bagi anak-anak yang bersemangat, menyimak dengan baik, dan menghasilkan karya terbaik dari kegiatan tersebut.

Gerakan ini berawal dari inisiasi Komunitas Sumbar Membacakan Nyaring, yaitu gerakan membaca nyaring tingkat provinsi yang digagas oleh Dr. dr. Zulda Musyarifah, Sp.PA, MIAC. Beliau menginisiasi terbentuknya gerakan membaca nyaring di berbagai daerah di Sumatera Barat. Setelah membentuk kepengurusan di daerah, Sumbar Membacakan Nyaring melakukan pembinaan kepada sahabat-sahabat Read Aloud di daerah.

Kak Zu, demikian beliau biasa disapa selalu menekankan bahwa gerakan ini adalah gerakan sosial yang harus digaungkan bersama. Semakin banyak orang tua yang membacakan nyaring kepada anak, maka akan semakin meningkat kecintaan anak terhadap buku.

Membaca nyaring memiliki banyak manfaat: meningkatkan bonding orang tua dan anak, mengembangkan imajinasi, serta menyambungkan sel-sel saraf otak. Anak-anak yang sering dibacakan nyaring akan tumbuh menjadi anak yang suka membaca, cerdas, dan berakhlak mulia.

Buku-buku yang dibacakan tentu sudah diseleksi dengan baik sehingga anak-anak dapat mengambil pelajaran dan hikmah darinya. Selain membaca nyaring, kegiatan Bookish Play juga menjadi bagian penting dari kegiatan ini — anak-anak bermain, menggambar, membuat karya, dan bermain peran sesuai dengan cerita dari buku yang telah dibacakan.

Kegiatan pertama Read Aloud Pasbar dilaksanakan di SDN 05 Pasaman, yang beralamat di Guguak 3, Nagari Aua Kuniang, Kecamatan Pasaman. Kegiatan ini menyasar sekitar 300 anak pada tanggal 4 Oktober 2025, dan berlangsung penuh keceriaan.

Sahabat Read Aloud Pasbar membacakan buku-buku yang berasal dari bantuan 100 buku dari Perpusnas RI, kemudian dilanjutkan dengan Bookish Play, yaitu membuat prakarya dari clay. Anak-anak yang mendengarkan buku bertema serangga membuat karya berbentuk serangga, sedangkan yang mendengarkan buku bertema sayur mayur membuat replika sayur-mayur dari clay.

Kegiatan kedua dilaksanakan pada 18 Oktober 2025 di TK dan TABATA Sekolah Alam Qu Ainurrahmah. Dalam kegiatan ini, Sahabat Read Aloud Pasbar membacakan buku dari aplikasi Let’s Read serta buku seri Etika di Tempat Umum terbitan Insani Kids, penerbit yang berkomitmen berkolaborasi dengan pegiat literasi.

Selain menyediakan buku untuk dibacakan, Insani Kids juga memberikan hadiah buku kepada anak-anak. Setelah kegiatan membaca, anak-anak dan orang tua melanjutkan dengan Bookish Play “Membuat Buku Impian.” Mereka berkolaborasi membuat dummy book mini, mengisi halaman sampul dengan nama mereka sendiri, dan menghias isi buku dengan gambar serta tulisan.

Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat menulis dan cita-cita anak-anak untuk menjadi penulis di masa depan.

Hari ini, 25 Oktober 2025, Sahabat Read Aloud Pasbar bergerak ke arah selatan, tepatnya di SDN 33 Kinali. Kepala sekolah, majelis guru, dan anak-anak menyambut kedatangan tim dengan gembira.

Kegiatan diawali dengan game seru, lalu dilanjutkan dengan membacakan buku yang didonasikan oleh penulis nasional asal Kota Padang, Kak Wulan Mulya Pratiwi, yang juga merupakan anggota Komunitas Sumbar Membacakan Nyaring.

Gerakan membaca nyaring ini tentu membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak. Karena itu, Bunda Fera Susanti, selaku Ketua Read Aloud Pasbar, berharap agar ke depan semakin banyak pihak yang ikut menyokong dan berkolaborasi, baik dalam bentuk donasi buku maupun dukungan lainnya, demi keberlanjutan kegiatan membaca nyaring di Pasaman Barat.

Literasi yang Tumbuh dari Rumah
Sebagian besar Sahabat Read Aloud Pasbar juga merupakan pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang ada di Pasbar. TBM-TBM ini berada di bawah naungan Forum TBM Sumbar, dan sebagian besar sudah mendapatkan bantuan Program B3 (Bahan Bacaan Bermutu) dari Perpusnas RI sejak tahun 2024.

Dengan adanya gerakan Read Aloud ini, program tersebut menjadi semakin bermakna karena buku-buku benar-benar menyentuh anak-anak secara langsung.

Gerakan membaca nyaring tidak hanya digaungkan di Pasaman Barat, tetapi juga di berbagai daerah di Sumatera Barat. Saat ini, Sumbar Membacakan Nyaring diketuai oleh Kak Jumita Rahmi, yang secara berkala memberi semangat, menjawab pertanyaan, serta berbagi tips dan trik kepada sahabat di daerah agar terus bergerak.

Namun, gerakan ini tidak akan berhasil hanya karena beberapa ibu yang membawa buku dan membacakan di sekolah-sekolah. Harapannya, gerakan ini menjadi gelindingan bola salju yang semakin besar dari waktu ke waktu.

Suara Ibu, Gema Harapan Bangsa
Tujuan akhir dari gerakan ini adalah agar setiap ibu, di setiap rumah, membacakan nyaring kepada anaknya minimal 15 menit setiap hari. Menggalakkan membaca bukan hanya tanggung jawab Bunda Literasi, guru, atau relawan Read Aloud, tetapi tanggung jawab setiap orang tua — ibu dan ayah — di rumah masing-masing.

Suara orang tua yang menggema setiap malam di ruang keluarga atau kamar anak menjelang tidur, sejatinya adalah gema harapan demi terciptanya generasi Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045.[]

Bionarasi:
Suria Tresna merupakan pengelola TBM Ruang Baca Kreatif Lestari Pasaman Barat dan Sekretaris Komunitas Read Aloud Pasbar. Ia aktif sebagai tim redaksi Majalah Digital Elipsis serta dikenal sebagai seorang penulis dan pegiat literasi yang berdomisili di Pasaman Barat. Karya dan aktivitas literasinya dapat diikuti melalui akun Facebook dan Instagram: Suria Tresna.

Tag:

Baca Juga

JS Khairen Hidupkan Semangat Literasi di UNP lewat Ngaji Literasi Semesta Buku
JS Khairen Hidupkan Semangat Literasi di UNP lewat Ngaji Literasi Semesta Buku
Ada pepatah lama yang berbunyi, “Sedia payung sebelum hujan”. Sayangnya, bagi Generasi Z (GenZ), payung itu kadang terlupakan
Antara FOMO dan Disinformasi: Menguatkan Literasi Digital Masyarakat
Menulis Ulang Diri: Identitas, Makna dan Disiplin dalam Hidup Sehari-hari
Menulis Ulang Diri: Identitas, Makna dan Disiplin dalam Hidup Sehari-hari
IMLF ketiga akan dilaksanakan pada 8-12 Mei 2025 mendatang. Pemprov Sumbar menyambut baik dan siap mendukung kesuksesan kegiatan ini.
IMLF 2025 Digelar 8-12 Mei, Delegasi dari 20 Negara Bakal Datang ke Sumbar
kota literasi
Menuju Kota Literasi UNESCO, Padang Panjang Mulai Lakukan Persiapan
Pemuda Kinali Tebar Candu Baca ke Masyarakat
Pemuda Kinali Tebar Candu Baca ke Masyarakat