Irman Gusman: Pariwisata Harus Jadi Sektor Unggulan, Pilar Utama Pembangunan Nasional

Senator asal Sumatra Barat (Sumbar) Irman Gusman mendorong agar sektor pariwisata diposisikan sebagai leading sektor penopang

Senator Sumbar, Irman Guman memaparkan soal pariwisata saat forum The 1st Indonesia Tourism Marketing Week (ITMW) 2025 di Bali. [foto: Ist]

Langgam.id - Senator asal Sumatra Barat (Sumbar) Irman Gusman mendorong agar sektor pariwisata diposisikan sebagai leading sektor penopang perekonomian nasional, bukan lagi sekadar sektor tambahan.

Menurut Irman, pariwisata adalah “harta karun bangsa” dengan multiplier effect yang besar terhadap perekonomian nasional.

“Setiap rupiah yang dibelanjakan wisatawan dapat memberikan dampak ekonomi hingga dua kali lipat. Karena itu, pariwisata tidak boleh lagi dianggap sektor tambahan, tetapi harus menjadi sektor unggulan, pilar utama pembangunan nasional,” sebut Irman dalam forum The 1st Indonesia Tourism Marketing Week (ITMW) 2025 yang dibuka oleh Menteri Pariwisata RI Widiyanti Putri Wardhana di Maya Sanur, Bali, Sabtu (11/10/2025).

Pada kesempatan itu, Irman memberikan apresiasi atas kinerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang dinilainya sangat impresif meskipun belum genap setahun.

“Kinerja Kemenpar di bawah kepemimpinan Ibu Widiyanti Putri Wardhana patut diapresiasi. Dalam waktu kurang dari satu tahun, kementerian ini mampu menorehkan capaian luar biasa,” ungkap Irman dalam paparannya bertajuk “Masa Depan Pariwisata Indonesia: Beyond Numbers, Towards Sustainable Impact”.

Sebagai informasi, di era Kemenpar Widiyanti, Undang-Undang Kepariwisataan yang baru telah disahkan dalam waktu kurang dari setahun. Kemudian, kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 10,04 juta kunjungan, rekor tertinggi sejak pandemi dan tumbuh 10,38 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.

Irman menyebutkan, pariwisata memiliki efisiensi tinggi dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan daerah, dan mendorong sektor-sektor pendukung seperti transportasi, kuliner, hingga ekonomi kreatif. Karena itu perlu kesadaran semua pihak untuk sama sama membangun dan memajukan pariwisata Indonesia.

"Sektor pariwisata itu luas. Hadirnya Undang-Undang Kepariwisataan yang baru memiliki cakupan luas dan menjadi momentum penting untuk mendorong akselerasi pariwisata nasional. Artinya, pengembangan dan kemajuan sektor pariwisata membutuhkan dukungan sinergi dari berbagai kementerian dan lembaga pemerintah di berbagai tingkat secara terpadu," ucap Anggota Komite I DPD itu.

Ia mencontohkan, pembangunan infrastruktur pariwisata dapat dikoordinasikan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sementara peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata dapat melibatkan Kementerian Ketenagakerjaan dan Kemendikbudristek.

Di sisi lain, penguatan pariwisata berkelanjutan dan ramah lingkungan perlu bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sedangkan pemberdayaan ekonomi kreatif dan UMKM lokal bisa bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM.

“Dengan koordinasi lintas sektor yang kuat, pariwisata tidak hanya menjadi sektor unggulan, tetapi juga motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” bebernya.

Menurut Irman, gagasan tersebut juga selaras dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo yang menempatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama.

Irman menutup paparannya dengan menekankan pentingnya integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi pariwisata untuk meningkatkan efisiensi dan personalisasi pengalaman wisatawan.

Melalui integrasi AI for Tourism, Indonesia dapat membangun ekosistem pariwisata cerdas — mulai dari predictive planning, personalized experience berbasis AR/VR, hingga digital marketing yang lebih efektif.

“Mari kita jadikan momentum ini sebagai tonggak menuju masa depan pariwisata Indonesia yang berdaya saing global, berkelanjutan, dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat,” harap Irman.

Diketahui, dalam forum The 1st Indonesia Tourism Marketing Week (ITMW) 2025 yang digagas oleh Hermawan Kartajaya, founder Markplus ini dihadiri oleh Arief Yahya Menteri Pariwisata RI (2014-2019), Ketua Bali Tourism Board, I Nyoman Giri Prasta Wakil Gubernur Bali, Emanuel Melkiades Laka Lena Gubernur NTT.

Kemudian juga hadir para kepala daerah se-Indonesia, diantaranya Bupati Mentawai, Subang, Ngawi, Kabupaten Bandung, Walikota Magelang, Tegal dan lainnya. (*)

Baca Juga

Bukik Ameh, Gurun Emas di Pesisir Selatan: Ikon Baru Wisata Berkelanjutan Sumbar
Bukik Ameh, Gurun Emas di Pesisir Selatan: Ikon Baru Wisata Berkelanjutan Sumbar
sentra kuliner pantai carocok
Jembatan Carocok Painan Akan Jadi Ikon Baru Wisata Pesisir Selatan
Langgam.id - Kongres Kebudayaan 2022 resmi dilaunching dalam acara yang digelar di Hotel Santika, Kota Padang, Sumbar, Selasa (9/8/2022).
Irman Gusman: Sumbar Bakal Jadi Pilot Project Pembentukan Kopdes Merah Putih
Kemenpar mengumumkan 110 Karisma Event Nusantara (KEN) 2025. Sebanyak sembilan KEN 2025 tersebut berasal dari Sumatra Barat (Sumbar).
9 Agenda Pariwisata di Sumbar Masuk Karisma Event Nusantara 2025
Rapat Kerja Bersama Komite I DPD RI, Gubernur Mahyeldi Tegaskan Komitmen Dukung Program Reforma Agraria
Rapat Kerja Bersama Komite I DPD RI, Gubernur Mahyeldi Tegaskan Komitmen Dukung Program Reforma Agraria
Pemprov Sumbar resmi meluncurkan Calendar of Event (CoE) atau Kalender Event Pariwisata untuk tahun 2025. Gubernur Sumbar, Mahyeldi
Ada 97 Event Pariwisata Sumbar Tahun Ini, Berikut Daftarnya