Langgam.id -- Kenaikan harga cabai merah, beras, dan daging ayam ras menjadi pemicu utama meningkatnya inflasi Kota Padang Panjang yang mencapai 2,75 persen secara tahunan pada Agustus 2025. Angka ini naik dibandingkan Juni yang tercatat 1,85 persen, dengan inflasi bulanan sebesar 0,56 persen.
Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Inflasi dan Evaluasi Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Program 3 Juta Rumah, Selasa (23/9/2025), yang dipimpin Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Rakor ini diikuti Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Setda Kota Padang Panjang Putra Dewangga bersama sejumlah instansi terkait di Ruang VIP Balai Kota.
Dalam arahannya, Mendagri Tito menekankan pentingnya dukungan Pemerintah Daerah terhadap Program Tiga Juta Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Ia menyampaikan, inflasi nasional pada Agustus 2025 tercatat 2,31 persen year on year, dengan inflasi bulanan sebesar -0,08 persen.
“Untuk mendorong percepatan Program Tiga Juta Rumah, Kemendagri bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman menerbitkan surat keputusan bersama. Dukungan yang diberikan mencakup pembebasan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), penghapusan retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), serta percepatan perizinan pembangunan rumah MBR,” jelasnya.
Ia juga meminta Pemerintah Daerah menetapkan keputusan kepala daerah, mempercepat layanan perizinan, serta melaporkan hasil pelaksanaan secara berkala. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Analis Perekonomian Setdako Padang Panjang, Chandra Erfiko menyampaikan, perkembangan harga pangan di kota ini. IPH minggu ketiga September 2025 tercatat 6,20 atau naik dibanding minggu sebelumnya. Kenaikan terutama dipengaruhi oleh cabai merah, beras, dan daging ayam ras.
Secara umum, harga 48 komoditas terpantau stabil, dengan 15 komoditas berfluktuasi. Sebanyak tujuh komoditas mengalami penurunan harga, sedangkan delapan komoditas naik harga.
Komoditas yang naik harga di antaranya daging ayam broiler, cabai hijau, cabai rawit, cabai merah, susu bubuk, bawang bombai, dan ikan kembung. Adapun penurunan harga terjadi pada gula pasir, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, bawang daun, terong, dan seledri.
“Sejumlah komoditas tetap stabil, seperti beras kualitas satu hingga tiga, tepung terigu, daging sapi, daging ayam kampung, telur ayam kampung, telur itik, kacang-kacangan, serta minyak goreng. Harga cabai merah masih menunjukkan kenaikan signifikan, sementara penurunan paling tajam tercatat pada bawang daun, seledri, dan terong,” jelasnya.