Langgam.id - Tim Pengabdian Psikologi Universitas Negeri Padang (UNP) menggelar pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi ibu-ibu PKK di Desa Muara Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada 10–12 Juli 2025.
Kegiatan bertajuk Kampung Siaga Bencana ini dipimpin oleh Dr. Mardianto, S.Ag., M.Si., dan bertujuan memperkuat kesiapan psikologis masyarakat, khususnya kaum ibu, dalam menghadapi situasi darurat di wilayah pesisir yang rawan bencana.
“Peran ibu sebagai penjaga stabilitas keluarga sangat penting saat terjadi bencana. Karena itu, pelatihan ini difokuskan pada penguatan mental dan keterampilan psikologis,” ujar Mardianto dalam keterangan resmi, dikutip Senin (14/7/2025).
Kegiatan dibuka oleh Kepala Desa Muara Siberut, Andrya Budi Agung, yang mengapresiasi kepedulian UNP dalam membantu meningkatkan kapasitas masyarakat menghadapi bencana. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
Pelatihan ini diisi dengan materi tentang pengelolaan emosi saat bencana, cara menenangkan anggota keluarga, serta strategi menghadapi rasa takut dan cemas. Simulasi evakuasi sederhana turut dilakukan agar peserta dapat mengaplikasikan materi secara langsung.
Tak hanya melibatkan dosen dan pengabdi, mahasiswa Magister Psikologi UNP juga ambil bagian dalam kegiatan ini. Kehadiran mereka turut mendukung penyampaian materi dan mendampingi peserta, sehingga suasana pelatihan menjadi interaktif dan komunikatif.
Menurut sejumlah peserta, pelatihan ini memberikan perspektif baru terkait pentingnya kesiapan mental, yang selama ini kerap luput dari perhatian masyarakat. Mereka menilai aspek psikologis sama pentingnya dengan kesiapan fisik seperti jalur evakuasi atau logistik.
Dr. Mardianto menambahkan, kegiatan ini merupakan wujud pengabdian UNP untuk memperkuat ketangguhan masyarakat Mentawai dalam menghadapi bencana secara holistik.
“Kami ingin ibu-ibu PKK menjadi agen ketangguhan keluarga dan lingkungan. Dengan kesiapan mental yang baik, mereka bisa menjadi teladan ketenangan dan pengambil keputusan saat bencana terjadi,” tuturnya.
Kampung Siaga Bencana ini menjadi salah satu upaya nyata untuk membangun desa tangguh bencana yang tak hanya siap secara fisik, tetapi juga kuat secara psikologis. (Diana DF/f)