Langgam.id-Balai Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Sumatra Barat melalui Resor Agam lakukan penanganan satwa yang mendekati pemukiman warga di Simpang Ampek Jorong Surabayo, Nagari Lubuk Basung, Kabupaten Agam.
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam, Ade Putra mengatakan setelah melakukan identifikasi dan pemantauan lapangan sejak hari kamis (2/01/2019) lalu, Tim BKSDA menemukan tanda-tanda keberadaan yang menyerupai jejak satwa Beruang Madu (Helarctos malayanus).
"Lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga," katanya kepada langggam.id, Jumat (3/1/2019).
Dia mengatakan, sejauh ini tidak ditemukan adanya gangguan terhadap manusia namun beberapa batang pohon nangka milik warga buahnya dimakan oleh satwa langka dan dilindungi tersebut.
Ade mengatakan berdasarkan keterangan saksi mata Jun bin sutan sari ali (55) menyebutkan, ketika malam hari sedang memperbaiki aliran air sawah miliknya, ia melihat satwa tersebut sedang memakan buah nangka.
"Saksi mata langsung menghindar dan menjauhi lokasi tersebut dan selanjutnya melaporkan kepada BKSDA Resor Agam," ujarnya.
Sementara warga lainnnya, Hazizul Hakim (31) kepada Ade mengatakan, pernah melihat satwa tersebut bersama beberapa warga lainnya. Satwa tersebut terlihat pincang pada kaki belakang sebelah kanan.
Ade mengatakan, tim BKSDA menduga satwa tersebut 'terjebak' di sekitar belantara yang tidak luas di antara areal sawah warga, di sekelilingnya merupakan areal pertanian dan pemukiman warga.
Tim BKSDA selanjutnya memasang satu unit perangkap untuk mengamankan dan mengevakuasi satwa tersebut menjauhi pemukiman warga. Hal ini untuk dikembalikan ke habitatnya.
Dia juga mengimbau kepada warga untuk berhati-hati dan waspada dan mengurangi aktivitas pada malam hari disekitar lokasi kejadian.
Beruang madu (helarctos malayanus) adalah jenis satwa mamalia yang langka dan termasuk dilindungi oleh Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. (*/Rahmadi)