Langgam.id - Universitas Andalas resmi mengukuhkan diri sebagai pelopor kampus halal dengan meluncurkan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) di Business Center kampus tersebut, Senin (28/4/2025).
Inisiatif visioner ini menandai langkah nyata UNAND dalam membangun ekosistem halal yang komprehensif di sektor pangan dalam lingkungan kampus.
Suasana peresmian Zona KHAS terasa istimewa dengan pemukulan gendang tasa secara seremonial oleh Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, Ph.D, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, Mohamad Abdul Majid Ikram, Ketua MUI Sumatera Barat, Buya Gusrizal Gazahar, serta Kepala Unand Halal Center, Yan Heryandi.
Momentum ini dilanjutkan dengan pemasangan stiker Zona KHAS secara simbolis oleh Rektor UNAND dan Kepala BI Perwakilan Provinsi Sumbar, menandakan dimulainya era baru kuliner kampus yang berlandaskan prinsip halal dan thayyib.
Kehadiran Zona KHAS di Universitas Andalas merupakan buah dari sinergi apik antara UNAND dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat dan Komite Nasional Ekonomi Syariah (KNEKS). Kolaborasi strategis ini menunjukkan komitmen bersama dalam memajukan ekosistem ekonomi syariah, dimulai dari lingkungan kampus.
Rektor Efa Yonnedi menyampaikan bahwa lahirnya Zona KHAS didasari oleh kesadaran mendalam akan kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang tidak hanya memenuhi standar kehalalan, tetapi juga terjamin keamanannya dan menyehatkan.
"Program ini lahir dari kesadaran bahwa kebutuhan terhadap makanan halal, aman, dan sehat bukan hanya menjadi tuntutan keagamaan, tetapi juga kebutuhan sosial dan kesehatan masyarakat," tegasnya.
Sebagai institusi pendidikan tinggi, Rektor Efa Yonnedi menekankan bahwa UNAND memiliki tanggung jawab moral yang besar untuk memastikan seluruh civitas akademika, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga tamu kampus, dapat menikmati hidangan yang sesuai dengan prinsip halal dan thayyib.
"Halal menurut syariat, baik dan bermanfaat untuk kesehatan fisik dan jiwa," jelasnya, merinci makna mendalam di balik konsep thayyib.
Lebih lanjut, Efa menjelaskan bahwa kehadiran Zona KHAS bukan sekadar menyediakan pilihan makanan dan minuman halal di lingkungan kampus.
"Lebih dari itu, kita sedang membangun budaya kesadaran, budaya kepatuhan, dan budaya kualitas hidup yang lebih baik. Ini adalah bentuk nyata kontribusi kita dalam mendukung program strategis nasional penguatan ekonomi halal di Indonesia," ungkapnya.
Ia juga menyoroti peran strategis Zona KHAS dalam mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki landasan spiritual yang kuat dan kepedulian yang tinggi terhadap kesehatan serta keamanan pangan.
"Zona KHAS Universitas Andalas juga menjadi bagian upaya besar dalam menyiapkan generasi muda yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kesadaran spiritual dan kepedulian terhadap kesehatan serta keamanan pangan," harapnya.
Dengan diresmikannya Zona KHAS, Universitas Andalas menunjukkan komitmen yang kuat untuk tidak hanya menjadi pusat keunggulan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi pelopor dalam penerapan gaya hidup halal di lingkungan kampus.
Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi institusi pendidikan tinggi lainnya di Indonesia untuk turut berkontribusi dalam memajukan ekosistem ekonomi syariah dan menciptakan generasi yang sadar akan pentingnya konsumsi halal, aman, dan sehat.
Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar mengapresiasi kehadiran Zona KHAS Universitas Andalas. Ini akan menjadi contoh Zona KHAS di tempat lainnya.
"Mudah-mudahan apa yang dilakukan hari ini menjadi suatu langkah baik yang ditiru. Bukan hanya di Universitas Andalas saja tetapi juga di seluruh perguruan tinggi termasuk lembaga ayau kajian-kajian yang dejat dengan adat dan agama," katanya. (*/f)