InfoLanggam - Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang menggelar pembinaan khusus bagi mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) KPI, Meri Susanti serta seluruh mahasiswa penerima KIP Kuliah dari berbagai angkatan.
Meri Susanti menjelaskan, bahwa tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk membina mahasiswa KIP Kuliah agar dapat menjalani proses akademik dengan lebih baik.
Selain itu, memberi dorongan pada mereka untuk aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, baik dalam maupun luar kampus.
“Mahasiswa KIP-K bukan hanya menerima beasiswa, tetapi juga menjalankan amanah dari kampus dan negara sebagai mahasiswa yang dipercaya,” ujar Meri Susanti dilansir dari dktv.uinib.ac.id.
Pembinaan ini merupakan inisiatif khusus dari masing-masing program studi. Rektor, melalui Wakil Rektor (WR) III, memberikan mandat kepada setiap Kaprodi untuk membina mahasiswa penerima beasiswa KIP di prodinya masing-masing. Sebagai Kaprodi KPI, Meri Susanti bertanggung jawab melaksanakan mandat ini kepada mahasiswa KPI.
Pertemuan serupa telah dilakukan sebelumnya, namun baru kali ini seluruh mahasiswa KIP Kuliah dari berbagai angkatan dikumpulkan dalam satu forum.
Meri Susanti menjelaskan bahwa kuota KIP Kuliah ditentukan oleh rektor, berdasarkan alokasi dari pemerintah dan kapasitas jumlah mahasiswa di kampus. Hal ini menunjukkan bahwa kuota beasiswa ini sangat tergantung pada kebijakan kampus dan pemerintah.
Sebagai Kaprodi tentu ia memiliki harapan yang tinggi untuk mahasiswa KPI penerima KIP Kuliah. Ia ingin mereka dapat lulus dalam waktu 3,5 tahun. Aktif menunjukkan kemampuan diri, serta memiliki kompetensi dan kualifikasi yang mumpuni di bidang akademik dan non-akademik. (*)