Langgam.id – Anggota DPR Arisal Aziz mendorong penguatan peran niniak mamak sebagai elemen penting dalam peran pembentukan karakter generasi ‘mudo’ Minangkabau. Niniak mamak dianggap krusial menjadi sekolah kedua perihal pendidikan karakter setelah orang tua.
"Kegagalan menjalankan fungsi niniak mamak berakibat terancamnya moral anak kemenakan," kata Arisal Aziz saat silaturahmi dengan niniak mamak dan bundo kanduang Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) beberapa waktu lalu.
Ia menyebutkan posisi niniak mamak adalah menempati posisi tertinggi dalam tatanan hidup ‘urang awak’ terlebih dalam Pendidikan karakter.
"Pejabat, pengusaha, orang terkenal, siapapun dia, harus menghormati petuah ninik mamak, karena itulah menjadi dasar pegangan dalam mendidik generasi penerus,” ujar Arisal saat didaulat memberi sambutan di hadapan tak kurang dari 100 niniak mamak dan bundo kanduang Se-Sumatera Barat, Minggu (2/2/2025) lalu.
Menurut Bos Indah Group tersebut, posisinya sebagai anggota legislatif tidak akan ada apa-apanya tanpa peran niniak mamak. Niniak mamak memiliki fungsi tidak tergantikan dalam tatanan hidup bermasyarakat.
“Saya sebagai anggota DPR, atau seseorang sebagai Gubernur, Bupati, Wali Kota, atau Presiden sekalipun, ketika berbicara tentang pendidikan karakter anak kemenakan tidak akan bisa apa-apa tanpa jalannya peran niniak mamak dan bundo kanduang,” imbuhnya.
“Karena itu saya mendorong untuk diakuinya Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) dengan harapan falsafah Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) benar-benar dapat terimplementasi dalam kehidupan Masyarakat melalui penguatan peran dan fungsi niniak mamak,” tegasnya.
Lebih jauh, Arisal Aziz berencana ingin mengirimkan draft usulan pergub/perda terkait aturan hiburan ‘baralek’ di Minangkabau dan hal-hal lain untuk kemaslahatan anak kemenakan.
“Kita masih menunggu pelantikan kepala daerah. Nah, kalau sudah dilantik nanti, saya akan mengadakan pertemuan atau kunjungan kepada kepala-kepala daerah untuk memberikan usulan draft pergub/perda yang poinnya untuk kebaikan anak kemenakan. Mohon do’a dan dukungan dari seluruh ‘urang awak’ baik yang di ranah maupun di rantau," katanya.
Arisal Aziz disebut merupakan anggota DPR RI pertama yang menggelar diskusi tatap muka bersama niniak mamak dan bundo kanduang.
Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar mengapresiasi ide silaturahmi yang digagas oleh Arisal Aziz itu. Menurutnya, Arisal adalah anggota DPR RI pertama yang menggelar pertemuan tatap muka dengan bundo kanduang dan niniak mamak se-Sumatera Barat
“Apresiasi dari kami LKAAM untuk Bapak H. Arisal Aziz. Dengan tidak mengecilkan arti anggota DPR RI asal Sumbar lainnya, namun bahwa memang benar beliau adalah yang pertama yang mengundang kami beserta bundo kanduang untuk diskusi mengenai kemaslahatan anak kemenakan kita ke depan,” katanya.
Fauzi Bahar berjanji dalam waktu dekat akan membuat rangkuman ide program dan proposal terkait menyelamatkan akhlak dan moral generasi muda Minangkabau.
“Insya Allah, kita targetkan setidaknya April tahun ini kita bisa mengadakan pertemuan ke-2 dengan Bapak H. Arisal Aziz untuk mempertajam ide dan poin-poin kita dalam menyelamatkan akhlak dan moral anak penakan,” sebutnya.
“Ini juga sinergi dengan program Polda Sumbar yang menggalakkan ‘zero tawuran, zero narkoba, dan zero balapan liar’. Semoga semua elemen bangsa dari Minangkabau bisa ‘duduak basamo’ untuk kebaikan anak kemenakan kedepan,” pungkas Fauzi Bahar. (*/Fs)
