Langgam.id - Walhi Sumbar menyebut gubernur Sumbar sudah memberikan dukungan terhadap perusahaan untuk mengembangkan PLTS Singkarak. Dukungan tersebut diberikan tanpa berdialog terlebih dahulu dengan masyarakat salingka Danau Singkarak.
Diketahui, pasca KPU Sumbar menetapkan gubernur dan wakil gubernur (wagub) terpilih, Mahyeldi-Vasko, Kamis (9/1/2025), Society of Indonesia Environtmental Journalists (SIEJ) Simpul Sumbar dan Walhi Sumbar menggelar konferensi pers terkait PR gubernur Sumbar yang baru.
Direktur Eksekutif Daerah Walhi Sumbar, Wengki Putranto mengatakan terkait sektor energi, pembangunan PLTS Singkarak merupakan hal yang aneh. Pasalnya, Gubernur Sumbar malah memberikan dukungan terhadap perusahaan untuk mengembangkan proyek tersebut.
"Pemprov Sumbar tidak ada dialog dengan masyarakat salingka Danau Singkarak untuk membahas proyek ini," ujar Wengki, Kamis (9/1/2025).
"Sementara mereka tidak tahu apa-apa," tambahnya.
Ia mengatakan, pembangunan proyek PLTS ini juga mengingatkan traumatik masa lalu masyarakat ketika PLTA Singkarak masuk beberapa tahun lalu.
"Danau Singkarak itu beban lingkungannya sudah sangat berat, bahkan presiden mesti buat peraturan sendiri untuk itu," bebernya.
Wengki juga menyebut, sebelumnya di Sumbar ada pengalaman praktek pembangunan proyek transisi energi yang kemudian gagal dan menjadi beban bagi lingkungan, daerah serta masyarakat adat.
"Hari ini di Singkarak juga begitu, krisisnya tidak dipulihkan malah ditambah beban baru," ujar Wengki.
Ia menjelaskan bahwa, jika pemerintah serius mengenai proyek transisi energi, mestinya ada pembatasan penggunaan batu bara. Sementara itu, di hulunya juga terdapat tambang-tambang yang semakin masif dilakukan.
"Jadi permasalahannya bukan pada konsep transisi energinya, tapi apa di balik proyek transisi energi, ini yang kemudian menjadi catatan kita," jelasnya.
Wengki juga menuturkan bahwa pemerintah mestinya mengkoreksi kebijakannya, apakah serius untuk membangun proyek transisi energi atau hanya untuk kepentingan bisnis segelintir kelompok.
"Hal yang diuntungkan hanya ketika saat pra dan ketika pembangunan," sebutnya.
Lebih lanjut, Wengki menegaskan bahwa belum saatnya Danau Singkarak diberikan beban baru.
"Prioritasnya adalah memulihkan Singkarak terlebih dahulu," tegasnya. (Iqbal/yki)