InfoLanggam – Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat selenggarakan Seminar Study Abroad Session : Scholarship and Internship in Taiwan 2025, Rabu (18/12/2024) di Convention Hall Prof Dr H Ahmad Syafi’i Ma’arif, MA, Kampus I Padang.
Kegiatan ini menghadirkan Speaker yakni Manager Taiwan Education Center Indonesia Yogyakarta Regional Office, M Bima Aoron Hafiz.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Rektor III UM Sumatera Barat Dr Ahmad Lahmi MA, Ketua LPIM UM Sumatera Barat Dr Mursal MAg, Ketua Lembaga Kerjasama Urusan Internasional (LKUI) Khairiyah SIP MHI, anggota Divisi Kerjasama Luar Negeri Desna Fauziah MPd, Sivitas Akademika UM Sumatera Barat, mahasiswa PaskaMU dan stakeholder terkait lainnya.
Wakil Rektor III UM Sumatera Barat Dr Ahmad Lahmi MA menekankan pentingnya kesempatan studi dan magang di luar negeri sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman internasional mahasiswa.
Untuk itu, ia berharap seminar kali ini dapat membuka wawasan dan memberikan inspirasi bagi mahasiswa untuk memanfaatkan berbagai peluang beasiswa dan program magang yang ditawarkan oleh Taiwan.
Sementara Manager Taiwan Education Center Indonesia Yogyakarta Regional Office, M Bima Aoron Hafiz dalam pemaparannya memperkenalkan Taiwan Education Center (TEC) Indonesia sebagai organisasi nirlaba merupakan perwakilan resmi dari Kementerian Pendidikan (MOE) Taiwan dan Divisi Pendidikan TETO, Indonesia.
Di mana bertugas dalam penerimaan mahasiswa baru dan beasiswa, belajar bahasa Mandarin dan pelatihan program hingga pameran pendidikan.
Di samping itu ia juga membahas Negara Taiwan secara keseluruhan, mulai dari sistem pendidikan, beasiswa, teknologi industri, transportasi publik, kuliner, 10 bidang jurusan teratas dengan mahasiswa internasional paling banyak di Taiwan selama tahu 2023 hingga perbedaan belajar antara di Taiwan dengan Indonesia.
“Belajar di Taiwan berarti beradaptasi dengan Negara dan lingkungan baru, hal ini menjadi tantangan untuk keluar dari zona nyaman. Kita juga punya kesempatan membangun jaringan internasional karena teman-teman dan dosen datang dari seluruh dunia, bukan hanya dari Asia. Serta punya kesempatan mempelajari bahasa mulai dari belajar Mandari langsung dari asalnya hingga belajar mata kuliah departemen lain seperti text mining, machine learning hingga artificial intelligence,” tuturnya.
Untuk itu ia berharap dengan adanya Study Abroad Session kali ini bisa membuka kesempatan bagi mahasiswa yang sudah menamatkan atau sedang dalam proses S1 memiliki rencana untuk belajar ke Taiwan.
"Baik mengikuti program magang, bekerja maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan melihat dunia secara lebih luas mulai dari Taiwan," ucapnya. (*)