Menganalisis Kesehatan Mental di Era Digital

Menganalisis Kesehatan Mental di Era Digital

Aulia Zalputri. (Foto: Dok. Pribadi)

Apakah yang dimaksud dengan kesehatan mental?Kesehatan mental merujuk pada kondisi emosional, psikologis, dan sosial seseorang yang mempengaruhi cara berpikir, merasa, dan bertindak. Hal ini mencakup kemampuan untuk mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat keputusan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental yang baik memungkinkan individu untuk mengelola tantangan hidup, menjaga hubungan yang sehat, serta mencapai potensi pribadi. Sebaliknya, gangguan kesehatan mental dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang dan memerlukan perhatian serta perawatan yang tepat untuk pemulihan.

Dalam kehidupan sekarang di era digital yang serba terhubung ini, semakin banyak orang yang terjangkit masalah kesehatan mental akibat dampak teknologi. Misalnya media sosial menjadi salah satu faktor utama yang memperburuk kondisi ini. Penggunaan yang berlebihan, perbandingan sosial, dan eksposur terhadap konten negatif dapat menyebabkan stres, kecemasan, hingga depresi. Banyak orang merasa tertekan untuk memenuhi standar kehidupan yang tampak sempurna di media sosial, tanpa menyadari bahwa itu hanya sebagian kecil dari kenyataan. Fenomena ini memperburuk isolasi sosial, di mana meskipun terhubung secara virtual, individu merasa lebih kesepian dan terasing dalam kehidupan nyata.

Selain itu, paparan berlebihan terhadap informasi yang cepat dan terus-menerus juga dapat mengganggu kesehatan mental seseorang. Terlalu banyak informasi yang diterima dalam waktu singkat bisa menambah kecemasan dan memperburuk gangguan tidur. Beberapa orang merasa kecanduan teknologi, memeriksa ponsel mereka setiap saat, bahkan di tengah malam, yang mengganggu keseimbangan mental mereka. Dengan adanya tekanan untuk selalu update dan terhubung, serta ketergantungan pada perangkat digital, tidak jarang individu mengalami penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengelola penggunaan teknologi dengan bijak agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan mental.

Contoh nyata orang yang terkena dampak kesehatan mental akibat era digital adalah Selena Gomez, seorang penyanyi dan aktris terkenal. Selena pernah membuka diri tentang perjuangannya dengan masalah kesehatan mental yang diperburuk oleh tekanan media sosial dan eksposur publik yang terus-menerus. Selena mengungkapkan bahwa dia mengalami depresi dan ansietas yang semakin parah akibat konsumsi media sosial yang berlebihan.

Ia bahkan pernah mengambil waktu istirahat dari media sosial untuk menjaga kesehatannya. Selena menyatakan bahwa perbandingan dirinya dengan orang lain di media sosial sering kali membuatnya merasa cemas dan tidak cukup baik. Dia juga menghadapi tekanan dari penggemar dan komentar negatif, yang semakin memperburuk kesehatannya.

Kasus ini mencerminkan bagaimana dampak dunia digital, terutama media sosial, dapat memengaruhi seseorang yang berada di bawah sorotan publik. Keadaan ini sangat relevan dengan masalah kesehatan mental di era digital, di mana banyak individu, baik selebritas maupun orang biasa, menghadapi kecemasan, depresi, dan perasaan terisolasi akibat dampak media sosial.

*Penulis: Aulia Zalputri (Mahasiswi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas)

Baca Juga

Perilaku merendahkan orang lain dengan ejekan biasanya terjadi ketika seseorang tidak mampu membantah pendapat lawan melalui argumen rasional
Respon Bijak terhadap Argumentum Ad Hominem: Telaah Al-Qur'an dan Teladan Nabi
Politik uang, atau dalam istilah yang populer di masyarakat dikenal sebagai “serangan fajar,” adalah fenomena yang hampir menjadi tradisi.
Harga Suara, Harga Diri: Catatan Krisis Tentang Politik Uang
Potensi Ego Sektoral dalam Trias Politika di Era Kepemimpinan Prabowo
Potensi Ego Sektoral dalam Trias Politika di Era Kepemimpinan Prabowo
Media Sosial dan Kesehatan Mental Gen Z
Media Sosial dan Kesehatan Mental Gen Z
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi adalah penyalahgunaan atau penyelewengan uang negara, perusahaan, organisasi, yayasan
Korupsi, Kekuasaan dan Rakyat yang Hanya Bisa Tertawa Pahit
K-Pop dan K-Drama Sebagai Alat Diplomasi Budaya Korea di Indonesia
K-Pop dan K-Drama Sebagai Alat Diplomasi Budaya Korea di Indonesia