Peringatan 100 Tahun A.A Navis, Kadisbud Sumbar: Untuk Menginspirasi Generasi Muda Mencintai Sastra

Langgam.id – Sumatera Barat, khususnya dunia sastra Indonesia, merayakan sosok legendaris A.A. Navis dalam peringatan 100 tahun kelahirannya.

Acara yang berlangsung dengan temu sastra di Taman Budaya Sumatra Barat ini juga menjadi ajang untuk mengenang dan menghormati kontribusi sang maestro dalam memperkaya khazanah sastra Indonesia.

Dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, perayaan ini diisi dengan berbagai kegiatan menarik, mulai dari lomba cerpen hingga diskusi sastra. Peserta lomba cerpen, yang berjumlah ratusan, berlomba-lomba untuk menuangkan kreativitas mereka dalam karya tulis yang terinspirasi oleh semangat dan gaya penulisan A.A. Navis.

Karya-karya A.A. Navis, seperti "Robohnya Surau Kami" dan "Saraswati, Si Gadis dalam Sunyi", dikenal karena ketajaman analisis sosial dan kedalaman karakter yang digambarkan. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Jefrinal Arifin, karya-karya Navis memiliki nilai-nilai universal yang tetap relevan hingga saat ini. "Karya sastra adalah cerminan zaman," ujarnya.

Menurutnya, karya-karya A.A Navis banyak berisi pesan moral soal sosial budaya, adab yang masih relevan untuk diambil pelajarannya oleh generasi muda kita hari ini.

Hal senada juga disampaikan oleh Hasanuddin WS, ahli dan kritikus sastra Indonesia. Ia menilai bahwa A.A. Navis bukan hanya seorang penulis, tetapi juga seorang pemikir kritis yang karyanya selalu relevan dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat.

Peringatan ini juga menjadi ajang untuk menginspirasi generasi muda agar lebih mencintai sastra dan berkarya. Gemala Ranti, putri kelima A.A. Navis, menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada sang ayah dan berharap peringatan ini dapat memotivasi generasi muda untuk terus berkarya.

Dalam acara ini, para pembicara menekankan pentingnya membaca cerpen. Jefrinal Arifin menjelaskan bahwa membaca cerpen dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan empati. "Dengan membaca cerpen, kita diajak untuk memahami manusia secara lebih mendalam," ungkapnya.

Peringatan 100 tahun kelahiran A.A. Navis bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momentum untuk melestarikan warisan sastra Indonesia. Karya-karya A.A. Navis akan terus menginspirasi generasi mendatang untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam memperkaya khazanah sastra Indonesia. (*/Fs)

Baca Juga

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menyoroti potensi kebudayaan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dalam hal tata kelola
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek: Pemanfaatan Biocultural Diversity Indonesia Mendorong Pembangunan Nasional
Jalan Kebudayaan sebagai Kunci Pembangunan Berkelanjutan
Jalan Kebudayaan sebagai Kunci Pembangunan Berkelanjutan
Galanggang Arang 2024: Merawat Warisan Dunia di Dermaga Singkarak
Galanggang Arang 2024: Merawat Warisan Dunia di Dermaga Singkarak
Peringatan 100 Tahun AA Navis, Merawat Dunia Kesusastraan Indonesia
Peringatan 100 Tahun AA Navis, Merawat Dunia Kesusastraan Indonesia
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan
Pemimpin di Sumbar Mesti Peduli Kebudayaan
ICH Fest 2023: Melihat Dondang Sayang dari Malaysia Hingga Tari Kancer Lasan Suku Dayak Kenyah
ICH Fest 2023: Melihat Dondang Sayang dari Malaysia Hingga Tari Kancer Lasan Suku Dayak Kenyah