Langgam.id – Tiga pasangan calon Wali Kota (Cawako) dan Wakil Wali Kota (Cawawako) Padang Panjang kembali beradu ide, inovasi, serta visi dan misi dalam Debat Publik Putaran II yang berlangsung di Gedung Hoeridjah Adam, Institut Seni Indonesia (ISI), Sabtu (9/11/2024) malam. Debat yang disiarkan langsung di Padang TV ini mempertemukan tiga pasangan calon: Edwin dan Albert Datuak Bilang (nomor urut 1), Nasrul dan Eri Datuak Majo Endah (nomor urut 2), serta Hendri Arnis dan Allex Saputra (nomor urut 3).
Mengusung tema "Transformasi Ekonomi, Supremasi Hukum, dan Tata Kelola Pemerintahan," para calon memaparkan gagasan yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Padang TV, Nashrian Bahzein. Debat kali ini menghadirkan tujuh panelis yang memberikan materi dan pertanyaan kepada ketiga pasangan calon. Panelis tersebut antara lain adalah Deri Rizal (Dosen UIN Mahmud Yunus Batusangkar), Redo Andi Marta (Dosen Universitas M. Yamin Solok), Elly Delfia (Dosen Universitas Andalas), Jafri Edi Putra (PNS Kemenag Kabupaten Tanah Datar dan mantan Ketua KPU Padang Panjang), Afridian Wirahadi (Rektor Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi), Aldri Frinaldi (Dosen Universitas Negeri Padang), dan Nasfi (Ketua STIE Syariah Manna wa Salwa).
Seperti debat pertama, acara ini terbagi dalam enam segmen: penyampaian visi dan misi (segmen 1), pendalaman visi-misi dan program kerja (segmen 2 dan 3), tanya jawab antarpaslon (segmen 4 dan 5), serta penutupan (segmen 6). Debat tersebut disaksikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sonny Budaya Putra, Ketua DPRD Imbral, serta jajaran Forkopimda, OPD, media, dan tamu undangan lainnya.
Ketua KPU Padang Panjang, Puliandri, menyampaikan bahwa Padang Panjang menjadi satu-satunya kota yang menyelenggarakan debat publik sebanyak tiga kali, berbeda dengan kabupaten/kota lain yang hanya mengadakan dua kali. Padang Panjang juga mendapat apresiasi karena mampu menggelar pilkada yang damai.
"Saya berharap kepada kita semua, baik itu pasangan calon, relawan, maupun tim kampanye di Padang Panjang, mari bersama-sama menjaga kedamaian dan etika. Hindari hoaks dan ujaran rasis agar Pilkada Serentak 2024 dapat berjalan dengan baik dan damai. Mari kita selenggarakan Pemilu Badunsanak," ajaknya. (*/Yh)