Langgam.id - BPS mencatat nilai ekspor asal Sumatra Barat (Sumbar) pada September 2024 sebesar US$135,59 juta. Nilai ini mengalami penurunan sebesar 43,72 persen dibanding ekspor Agustus 2024.
"Nilai ekspor asal Sumbar pada September 2024 sebesar US$135,59 juta atau turun sebesar 43,72 persen dibandingkan dengan ekspor Agustus 2024 yang sebesar US$240,93 juta," ujar Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto dilansir dari rilis BPS Sumbar, Sabtu (2/11/2024).
Sugeng menambahkan, bahwa ekspor asal Sumbar pada September 2024 ini mengalami penurunan sebesar 27,09 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Ia menjelaskan, ekspor asal Sumbar pada September 2024 terjadi pada beberapa golongan barang. Nilai terbesar adalah golongan lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$93,81 juta, diikuti golongan karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar US$11,64 juta, dan golongan berbagai produk kimia (HS 38) sebesar US$8,13 juta.
Bila dilihat peranan golongan barang terhadap total ekspor Januari–September 2024 tercatat 79,47 persen merupakan ekspor dari golongan lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) dan 3,89 persen merupakan golongan karet dan barang dari karet (HS 40).
Sugeng menyebutkan bahwa pada September 2024, komoditas yang paling banyak diekspor pada golongan lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) adalah Liquid fractions of palm oil, refined oil, but not chemically modified, with iodine value 55 or more, but less than 60 (US$49,93 juta), Refined palm oil (US$24,70 juta), dan Crude palm oil (US$13,46 juta).
Selanjutnya pada golongan karet dan barang dari karet (HS 40) komoditas yang diekspor adalah Technically specified natural rubber (TSNR) 20 sebesar US$11,64 juta.
Kemudian, kata Sugeng, ekspor asal Sumbar pada September 2024 dikirim ke beberapa negara tujuan. Nilai ekspor terbesar pada September 2024 adalah ke Pakistan sebesar US$50,88 juta dan selanjutnya ke India sebesar US$21,69 juta.
"Ekspor asal Sumbar ke India memiliki peran yang terbesar terhadap total ekspor Sumatra Barat pada Januari–September 2024, yaitu sebesar 30,68 persen. Selanjutnya ekspor ke Pakistan memberikan peran sebesar 24,12 persen dan ekspor ke Myanmar memberikan peran sebesar 8,83 persen," sebutnya.
Komoditas utama yang diekspor ke India pada September 2024, terang Sugeng, adalah Crude palm oil. Sementara itu, ke Pakistan komoditas utama yang diekspor pada bulan ini adalah Liquid fractions of palm oil, refined oil, but not chemically modified, with iodine value 55 or more, but less than 60.
Untuk nilai impor Sumbar pada September 2024, kata Sugeng, yaitu sebesar US$41,36 juta. Nilai ini terjadi penurunan sebesar 5,07 persen dibanding impor Agustus 2024.
Golongan barang impor pada September 2024 paling besar adalah bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$27,07 juta.
"Negara pemasok impor pada Januari–September 2024 terbesar adalah dari Singapura, dengan perannya sebesar 41,33 persen," ujarnya. (*/yki)