InfoLanggam – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat menggelar kuliah umum dalam rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan di Convention Hall Prof Dr Yunahar Ilyas Lc MA, Kampus III UM Sumatera Barat, Bukittinggi.
Kuliah Umum bertema “Meningkatkan Kualitas Guru melalui Pengembangan Intelektual, Emosional dan Moral Sebagai Kunci Pengembangan Pendidikan Keguruan di Era Global” ini menghadirkan tiga orang narasumber.
Yaitu, Koordinator Program Studi Doktor Pendidikan Dasar Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Dr Sarwi MSi. Kemudian Tenaga Ahli Bupati Agam Bidang Pendidikan/Dosen FKIP UM Sumatera Barat Efri Yoni Baikoeni MA dan Dosen UM Sumatera Barat Dr Ismail Syakban MPdI.
Kuliah umum ini dilaksanakan juga secara hybrid dan diikuti oleh tiga program studi FKIP di antaranya Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia dan Pendidikan Matematika.
Kemudian juga mengundang mahasiswa Program Pendidikan Guru (PPG) khususnya Guru Tertentu yang berjumlah 1.311 terdiri dari mahasiswa tahap ke-2 dan tahap ke-3.
Dekan FKIP UM Sumatera Barat, Dr Gusmaizal Syandri MPd mengatakan, kuliah umum ini sangat penting guna membuka wawasan mahasiswa sebagai calon guru maupun dosen FKIP yang dituntut mencari inovasi dalam bidang pengajaran.
Menurut Gusmaizal, tantangan yang dihadapi guru di era global selain perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat dan mendasar, juga terjadinya krisis moral yang melanda bangsa dan negara dan krisis sosial dan krisis identitas sebagai bangsa.
“Selain itu, kuliah umum ini juga akan menjadi refleksi bagi FKIP UM Sumatera Barat dalam melihat sejauh mana proses Pendidikan guru yang dilakukan selama ini berkontribusi dalam menciptakan guru yang berkualitas yang mengembangkan tiga intelegensi dasar siswa yaitu, intelektual, emosional dan moral,” ujarnya.
Narasumber kuliah umum, Prof Dr Sarwi MSi, yang juga guru besar Pendidikan Sains FMIPA Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada kesempatan tersebut menyampaikan cara membentuk guru profesional berkarakter integrasi sains Islam era global.
Di mana era pembelajaran saat ini, terang Sarwi, sudah mengalami adaptasi gaya hidup dan perkembangan teknologi signifikan. Di era global sebut beliau, pendidikan dan pekerjaan seiring perkembangan IPTEK, tetap memperhatikan perilaku humanis. Untuk itu jelas beliau, pasar kerja saat ini memerlukan kombinasi berbagai skill variatif.
Guna menghadapi era digital saat ini, Ia memberikan arahan agar guru memiliki semangat juang dan etos kerja tinggi disertai keimanan dan ketakwaan.
"Kemudian, mampu memanfaatkan IPTEK sesuai tuntutan lingkungan sosial dan budaya, berperilaku professional tinggi dalam mengemban tugas, keteladanan moral, serta mengembangkan prinsip kerja dan wawasan luas dalam memandang permasalahan," ujarnya.
Sementara itu Tenaga Ahli Bupati Agam Bidang Pendidikan yang juga Dosen FKIP UM Sumatera Barat Efri Yoni Baikoeni, MA memaparkan tentang kebijakan Pemda Agam meningkatkan mutu pendidikan melalui penyusunan moto Pendidikan Agam “CAKAP”.
Ia menjelaskan, bahwa moto CAKAP diartikan cerdas, aktif, Kreatif, Adat dan Perilaku. Moto tersebut dihasilkan melalui olah otak, olah olah rasa, olah hati dan olah raga.
Hal tersebut dilihat dari proses pendidikan yang berkaitan dengan pemenuhan multitalenta dari peserta didik, penguasaan basic skills, kemampuan membaca, pendalaman dari praktek agama dan penguatan sisi budaya serta adat.
Rumusan tersebut jelasnya, didapat dari meraba masa depan anak Agam yang ideal sesuai dengan kebutuhan kompetensi global dan juga evaluasi serta analisis peraturan perundangan terkait implementasi attitude. (*)