InfoLanggam – Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat melaksanakan Bedah Buku : Jihad Kewirausahaan, Menolong Diri dan Umat karya Prof Bambang Setiaji, Selasa (8/10/2024) di Convention Hall Prof Dr KH Yunahar Ilyas Lc MAg, Kampus III Bukittinggi.
Bedah buku yang dimoderatori Zelvi Kurniati ini turut menghadirkan Direktur Utama PT SCM/Suara Muhammadiyah, Deni Asy’ari, MA Datuak Marajo.
Selain itu, juga menghadirkan narasumber yakni Mezia Kemala Sari MA yang merupakan dosen pendamping Program Kewirausahaan mahasiswa UM Sumatera Barat.
Rektor UM Sumatera Barat, Dr Riki Saputra MA dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa bedah buku kali ini mengangkat topik yang sangat relevan dan penting, terutama di era modern di mana peran kewirausahaan sangat krusial.
Untuk itu, ia berharap mahasiswa begitu meresapi hal-hal yang disampaikan pemateri dalam bedah buku nantinya.
Sementara Direktur Utama PT SCM/Suara Muhammadiyah, Deni Asy’ari, MA Datuak Marajo menyampaikan rasa bangganya dengan perkembangan UM Sumatera Barat yang begitu pesat. Ia berharap semoga UM Sumatera Barat menjadi kampus yang berkemajuan.
Dalam penjelasannya terkait buku Jihad Kewirausahaan, makna jihad yang ada dalam buku tersebut bukanlah jihad yang diketahui kebanyakan orang bersifat destruktif, frustasi dan merusak.
Tetapi dimaknai sebagai sifat bersungguh-sungguh karena kewirausahaan tidak bisa dilaksanakan atau dijalankan dengan kerja sambilan. Harus benar-benar dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh, bukan hanya sekedar kerja keras.
“Untuk menjadi wirausaha butuh ikhtiar yang mendalam, tidak sekedar kerja, tapi menjadi wirausaha juga bagian dari jihad kita,” ujarnya.
Wirausaha sebutnya, bukan sekedar sambilan atau alternatif pilihan saja namun juga membutuhkan keberanian yang kuat. Salah satu faktor utama orang-orang berani berwirausaha ungkapnya, dilandasi keberanian dan keraguan menjadi persoalan utama ketika terjun ke dunia enterpreneurs.
“Punya modal, network dan segalanya jika tidak ada keberanian, tetap tidak akan bisa menjadi wirausaha,” tuturnya.
Menurutnya, problem yang terjadi antara dunia pendidikan dengan dunia kerja, di mana persoalan teori yang dipelajari dengan yang tersedia di lapangan dalam banyak perspektif seringkali tidak relevan.
"Maka orang yang ingin berwirausaha baru mesti berani. Keberanian menghadapi tantangan-tantangan baru, keberanian menghadapi kompetitor-kompetitor baru," ucapnya.
Buku tersebut paparnya, memberikan inspirasi bagi kita semua bagaimana mahasiswa, para sarjana dan lainnya memilih wirausaha sebagai pilihan utama karena kesempatan berwirausaha sangatlah terbuka dengan era distruksi saat ini.
“Era distruksi saat ini memberikan kita peluang, terutama generasi baru untuk tampil mencari pemain dan aktor ekonomi baru. Beberapa orang takut dan memiliki ketidakberanian besar padahal di era ini kesempatan itu terbuka bagi siapa saja. Kita memiliki kesempatan tanpa modal besar untuk berkompetisi,” ungkapnya.
Terakhir ia memberikan contoh bahwa ketidakmungkinan wirausaha pada zaman dahulu bisa dilaksanakan pada era distruksi saat ini.
Contohnya inovasi-inovasi yang disukai masyarakat sampai kemudahan akses informasi usaha menjadi daya tarik tersendiri untuk saat ini.
Selain itu usai bedah buku tersebut Rektor UM Sumatera Barat Dr Riki Saputra MA bersama Direktur Utama PT SCM/Suara Muhammadiyah, Deni Asy’ari MA Datuak Marajo tekan kerjasama berupa penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam pembukaan Agen SM Tour & Travel Cabang Padang. (*)