Gerakan Sosial: Pemboikotan Produk Israel Sebagai Bentuk Dukungan Humanis Terhadap Korban Perang Israel-Palestina

Gerakan Sosial: Pemboikotan Produk Israel Sebagai Bentuk Dukungan Humanis Terhadap Korban Perang Israel-Palestina

Messy Mainatul Khair. (Foto: Dok. Pribadi)

Perang antara Israel dan Palerstina tidak pernah ada habisnya. Semakin tahun terasa perang antara Israel dan Palestina semakin menjadi-jadi dan tidak kunjung menemukan titik terang untuk damai. Akibat dari perang yang terus berkelanjutan ini banyak memakan korban yang tidak memandang umur mulai dari orang dewasa, lansia, hingga anak-anak dan balita pun turut menjadi korban dari perang yang tidak ada hentinya ini. Menurut laporan terbaru, jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai lebih dari 24.000 per Januari 2024 akibat seranga Israel dan situasi kemanusiaan pun semakin memburuk dari tahun ke tahun.Perang antara Isael dan Palestina ini telah mengakibatkan krisis kemanusiaan yang sangat mendalam, dengan dampak yang dirasakan oleh jutaan orangn di Gaza. Konflik ini telah menyebabkan lebih dari 38.000 kematian di Gaza, yang ana korbannya didominasi oleh wanita dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 90.000 orang mngalami cedera dan terdapat ribuan orang lannya yang hilang. Krirs pangan dan air bersih  di gaza juga telah mencapai titik kritis akibat konflik yang berkepanjangan dan blockade yang diterapkan oleh Israel. Berdasarkan laporan dari Badan Pangan Dunia (WFP) menyatakan bahwa lebih dari 90% populasi Gaza mengalami tingkat ketidakamanan pangan yang parah. Pada akhir 2023, seluruh penduduk Gaza, Sekitar 2,2 juta orang, diklasifikasi dalam kondisi “krisis” bahkan lebih buruk.

Krisis makan yang terjadi di jalur Gaza juga merupakan akibat dari terbatasnya akses terhadap bantuan makanan maupun minuman. Tercatat sekitar 1,4 juta orang  tidak mendapatkan bantuan makanan yang memadai pada bulan September 2024, angka ini mengalami peningkatandi angka satu juta dari bulan agus lalu. Keterbatasan akses ini disebbkan oleh penutupan jalur masuk bantuan kemanusian akibat serangan militer yang kemudian blockade Israel juga turut memperburuk situasi. Hal ini juga meyebbkan banyak lembaga kemanusiaan dunia menghadapi kesulitan  dalam mendistribusikan bantuan yang sangat dibutuhkan. Selain krisis pangan, kekurangan air bersih juga menjadi slaah satu permasalahan kemnusiaan di jalur Gaza. Krisis Air di Gaza sendiri terjadi karena adanya blockade dan serangan terhadap infrastruktur air. Kemudian kurangnya listrik akibat pemadaman berkepanjangan telah menghentikan operasi fasilitas pen    golaahn air dan limbah, sehingga memperburuk kisis air besih di wilayah tersebut. Akibat dari minimnya pasokan air bersih, menyebabkan meningkatnya risiko penyakit menular. Berdasarkan laporan yang ada, bahwa seperempat penduduk Gaza jatuh sakit akibat kondisi sanitasi yang buruk.

Selain krisis pangan dan air bersih, permasalahan kemanusiaan lain yang terjadi di jalur Gaza ialah kehancuran infrastruktur kesehatan. Banyak rumah sakit  di Gaza yang di tutup karena kerusakan akibat serangan udara dan kekurangan bahan baku medis. Lebih dari 260 pekerja bantuan kemanusiaan telah kehilangan nyawa saat berusaha memberikan bantuan medis. Dengan fasilitas kesehatan yang terbatas,banyak pasien yang tidak dapat menerima perwatan yang mereka butuhkan, tidak terkecuali anak-anak yang mengalami cedera serius. Kemudian juga terjadi pelanggaran Hak Azazi Mansa (HAM) yang serius yang mana serangan terhadap sipil dan infrastruktur  kemanusiaan sering kali terjadi. Berdasarkan laporan, Israel melakukan serangan indiscriminat yang mana yang mana serangan ini tidak mebedakan antara target  militer dan sipil.

Seperti yang kita ketahui, Israel memiliki Backing terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perushaan-perusahaan di Negara-negara besar. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi untuk mendukung ekonomi dan memperkuat legitimasi internasionalnya. Israel memiliki produk-prduk yang mendominasi pasar global. Hal ini ditujukan tidak lain dan tidak bukan untuk mendorong dan mendukung pertumbuhan ekonomi dari Negara itu sendiri. Israel sering mempromosikan atau kampanye di pasar Internasional dengan tujuan mengurangi dampak boikot global, seperti Boycott, Divestment and Sanctions (BDS). Gerakan sosial pemboikotan produk Israel sebagai bentuk dukungan humanis terhadap korban Israel-Palestina telah menjadi topic yang hangat diperbincangkan di Indonesia. Aksi ini terinspirasi oleh gerakan Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS yang di mulai pada tahun 2005.

Gerakan ini mencerminkan solidaritas masyarakat terhadap rakyat Palestina yang menderita aibat konflik berkepanjangan. Gerakan boikot ini juga diharapakn dapat memberi tekanan ekonomi yang signifikan terhadap Negara tersebut. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 28 Tahun 2023, yang merekomendasikan pemboiotan produk-produk Israel, menunjukkan bahwa gerakan ini tidak hanya bersifat lokal mencakup skala global. Aksi pemboikotan ini diharapkan dapat memberikan tekanan khususnya dalam bidang ekonomidi Negara Israel. Menjamurnya konsumsi produk-prodk Israel dalam pasar internasional menjadikan Negara ini semakin kuat Karen merasa mereka meiliki afiliasi politik dan ekonomi yang khususnya kepada Negara-negara adi daya salah satunya ialah Amerika Serikat. Hal ini memungkinkan untuk memperkokoh fondasi perekonomian mereka yang juga akan memperkuat pertahan negara. Gerakan pemboikotan ini  juga merupakan salah satu jalur perjuangan secara tidak langsung dalam melawan Negara Israel.

*Penulis: Messy Mainatul Khair (Mahasiswi Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas)

Baca Juga

Siapa yang Layak Memimpin? Ketika Popularitas Menutupi Kompetensi
Siapa yang Layak Memimpin? Ketika Popularitas Menutupi Kompetensi
Catherine Jinks: Penguasa Dunia Fantasi
Catherine Jinks: Penguasa Dunia Fantasi
Bagaimana Miskomunikasi Pesan Verbal Dapat Berakibat Fatal dalam Hubungan Pribadi dan Profesional
Bagaimana Miskomunikasi Pesan Verbal Dapat Berakibat Fatal dalam Hubungan Pribadi dan Profesional
Peran LSM dalam Gerakan Sosial: Aliansi atau Konfrontasi ?
Peran LSM dalam Gerakan Sosial: Aliansi atau Konfrontasi ?
Pentingnya Menerapkan Pesan Emosional dalam Berkomunikasi
Pentingnya Menerapkan Pesan Emosional dalam Berkomunikasi
Peran Media Sosial dalam Menggerakkan Partisipasi Politik: Kekuatan atau Bahaya?
Peran Media Sosial dalam Menggerakkan Partisipasi Politik: Kekuatan atau Bahaya?